Elektabilitas YA Makin Tinggi, Pesaing Politik Mulai Terancam

Penulis : Raden Soehoer || Editor : Wahyu Nugroho

INFOJAMBI.COM - Hingga hari ini, Senin (2/3/2020), elektabilitas Yuninnta Asmara yang akrab disapa YA, semakin tinggi. Bagaimana tidak, dalam momen Pilkada 2020 nanti Hj. Yunninta Asmara, SH terus diperbincangkan sejumlah pesaing atau rival politiknya.

Roem Cahyo Beben Arfianto, selaku pengamat politik dari Berlian Institut, Senin (2/3/2020) mengatakan, dari berbagai survei Yunninta akan menjadi ancaman bagi pergerakan lawan, hingga berbagai cara dilakukan mulai dari intrik politik, fitnahan bahkan direndahkan untuk menghadang langkah istri Bupati Batanghari Syahirsah ini.

"Yang jelas, Januari sampai Februari kemarin, banyak calon atau partai politik yang melakukan survei, sehingga mereka kini tahu Elektabilitas Yunninta tinggi bukan hanya cerita warung kopi atau kabar burung semata, yang dulu mereka mungkin tak percaya, kini mereka cemas dan mulai mereka-reka cerita untuk menutupi kepanikan mereka melihat survei YA yang tinggi," kata Roem Cahyo.

Namun menurut pria yang berprofesi pengolah data dan penulis lepas ini, fenomena menyerang calon yang kuat dalam politik hal seperti itu memang lazim dilakukan calon. “Tapi sebenarnya jika melihat psikologi pesaing atau rival politik YA sudah mulai tak nyaman dengan tingginya Elektabilitas Yunninta," imbuhnya.

Lebih jauh Roem Cahyo menjelaskan bahwa, masyarakat sudah cerdas terkait isu yang digiring lawan adalah propaganda yang tidak obyektif, dan sudah bisa dibaca figur siapa yang merasa ketakutan dengan majunya Yunninta.

"Masyarakat di era teknologi hari ini, sangat tidak mudah dengan adanya propaganga politik hanya untuk menjatuhkan atau bahkan menghadang langkah lawan, itu cara kuno," tegasnya.

Sejalan dengan hal itu Juru bicara YA Yuniarti Hendaningsih mengatakan ibu Yunninta mengajak semua calon bersaing dengan sehat, maka siapapun kandidat harus berupaya untuk meningkatkan elektabilitas dan acceptabilitas di masyarakat. "Hari ini yang paling penting dalam politik adalah tingkat penerimaan oleh masayarakat," tegasnya.

Jika merujuk berbagai hasil survei, memang elektabilitas YA sangat bagus dan terus menanjak. Bagi lawan, menurut anggota DPRD Batanghari dua periode itu, derasnya dukungan terhadap YA dinilai sangat mengganggu pergerakan lawan, apalagi bakal berdampingan dengan Mahdan representasi wilayah ulu.

"Tentu para rival bisa jadi merasa terancam sebelum bertanding, jadi wajar jika ada upaya pelemahan terhadap YA dengan berbagai cara. Tapi perlu menjadi catatan bahwa banyak di beberapa daerah kandidat yang diremehkan dan kerap difitnah itu malah menang dalam pertarungan," imbuhnya.

Akhir-akhir ini, YA kabarnya kerap dilempar fitnahan bahkan sampai direndahkan oleh rival politik. Namun beberapa kalangan menyebut, hal tersebut tidak akan mampu menggeser pilihan politik rakyat yang sudah memutuskan untuk mendukung ibu Yunninta Asmara untuk menjadi Bupati Batanghari.***