Untuk membeli peralatan dan keperluan sekolah lainnya, saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tukang cuci mobil, atau menjual spidol yang saya beli di Pasar Cinde, lalu saya jual kembali dengan sedikit keuntungan di Taman Ria Palembang.
Usia tamat SMA, kondisi perekonomian kami belum berubah, karenanya saya tidak memiliki uang untuk melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas. Jadi saya mendaftarkan diri ikut sekolah yang dibiayai negara yakni Akabri. Itupun 3 kali mendaftar, 3 kali nya gagal.
Tiga kali gagal tes Akabri tidak membuat saya patah arang. Berbekal tekad yang kuat, saya memutuskan untuk tes sekolah Bintara. Berkat do’a Ibu dan ketekunan, saya akhirnya lulus menjadi anggota polisi berpangkat Sersan.
Meski sudah bekerja, petuah ibu tentang pentingnya pendidikan tidak pernah saya lupakan, sehingga saya putuskan untuk kembali mengikuti tes Akabri untuk yang keempat dan kelima kalinya, namun tatap saja gagal. Barulah kesempatan yang ke-6, pada tahun 1987 saya bisa dierima sebagai Capratar ( Calon prajurit Taruna).
"Alhamdulillah, tes untuk keenam kalinya ini, saya dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan sebagai seorang perwira polisi, perlahan namun pasti menggapai bintang, dan akhirnya kini diberikan mandat untuk berkarya kepada bangsa dan negara, mengabdi untuk ibu pertiwi membebaskan dan membersihkan NKRI dari praktik-praktik Korupsi." ujarnya.
Biodata Firli
Dikutip dari Wikipedia, Firli Bahuri, Lahir 8 November 1963 di
Lontar, Muara Jaya, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan. Sekolah Dasar Hingga SMA dijalani di Muara Jaya dan Palembang.
Sejumlah jabatan penting pernah diembannya. Ia pernah menjabat ajudan Wakil Presiden RI Boediono. Ia kemudian menjabat Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK, Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Selatan dan terakhir sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Tahun 2019 terpilih menjadi Ketua KPK, seharus tahun 2023 ini jabatannya berakhir. Tapi MK memperpanjang jabatan pimpinan KPK dari empat tahun menjadi lima tahun.
Di waktu sama Firli dituduh berselingkuh dengan seorang wanita muda yang cantik. Wanita ini bernama Salsabila Syaira seorang presenter yang pernah mewawancarai Firli. Dalam kasus ini sangat sulit pembuktiannya, tapi beritanya di medsos dan media mainstream marak.
Hingga saat ini belum ada keterangan bantahan dari Salsabila dan Firli, upaya untuk konfirmasi dari wartawan tidak ada jawaban dari Firli.****
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com