Laporan Bambang Subagio
INFOJAMBI.COM – Setidaknya ada 20 orang kader perempuan merupakan calon anggota legislatif (caleg), mengikuti Sekolah Demokrasi Insan Cita ( SDIC), didirikan Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati (FORHATI), pada 26-30 September 2019.
Ke-20 peserta itu, merupakan alumni HMI dari seluruh Indonesia yang tengah berjuang untuk lolos masuk parlemen di Pemilu Legislatif 2019.
“SDIC didirikan untuk mencetak caleg perempuan berkualitas, untuk memenangkan kursi parlemen, “ujar Presidium KAHMI, Viva Yoga Mulyadi, saat membuka SDIC di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Viva Yoga mengatakan, tidak sekedar memenangkan kontestasi dan memenuhi kuota perempuan di lembaga legislatif dan partai politik, Forhati ingin menyiapkan perempuan politisi negarawan anggota legislatif yang mau dan mampu memainkan peran strategisnya, serta memperjuangkan hak-hak seluruh rakyat.
“Target kami, 10 tahun ke depan, anggota Forhati yang berkiprah di dunia politik, baik DPRD kabupaten/kota/provinsi, maupun DPR/DPD RI, mampu memainkan fungsi legislasi budgeting dan kontrol yang berdampak langsung, terhadap peningkatan kedaulatan dan kemakmuran rakyat,“ ujarnya.
Koordinator Majelis National Forhati, Hanifah Husein, mengatakan SDIC yang dikelola oleh Adinda Inna Muqqodas itu, merupakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatan kualitas kepemimpinan perempuan, baik bagi alumni Corps Umi Wati maupun bagi seluruh perempuan Indonesia yang bertanggung jawab, atas masa depan bangsa dan negaranya.
“Melalui pelalui program ini, kita menempa diri untuk menjadi Insan berkualitas, intelektual kreatif dan inovatif, kompetensi, profesional, Islami dan bertanggung jawab di seluruh lapangan kehidupan baik dunia politik, ekonomi, sosial, birokrasi, bisnis dan lainnya, “ ujar Hanifah.
Menurut Hanifah, para politisi perempuan kader HMIWati berkesempatan mendalami peran dan fungsi legislatif dari Ketua DPR, menemukan jalan sukses dengan memahami mekanisme Pemilu dari Ketua KPU.
“Hingga cara memenangkan perselisihan Pemilu dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), “ katanya.
SDIC menghadirkan mentor, diantaranya Presidium Majelis Nasional KAHMI, Siti Zuhro, komisioner KPU periode 2002-2007, Chusnul Mar’iyah, dan komisioner KPU periode 2004-2007. Valina Singka Subekti, M.Si untuk berbagi pengetahuan, agar para peserta siap beradu argumentasi dengan politisi perempuan lintas partai politik.
Hanifah Husein mengungkapkan, ke-20 peserta SDIC juga akan berkonsultasi dengan mentor politik tingkat nasional yang berhasil menduduki kursi DPR dengan biaya terbatas, di antaranya Ferry Mursyidan Baldan, Sofyan Mille, dan Afni Ahmad.
“Mentor politik, alumni HMI dan politisi kawakan ini, tak hanya menjadi partner diskusi selama tiga hari, namun juga siap menjawab pertanyaan anda atau berbagi tips dan trik meraih kursi legislatif melalui diskusi online,“ ujar Hanifah.***
Editor : M Asrori S
Baca Juga: Forhati : Perempuan Banyak Tinggalkan Literasi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com