KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM – Dalam buku ranperda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2021 disebutkan, target PAD Provinsi Jambi pada APBD 2021 sebesar Rp 1,60 triliun. Nyatanya, realisasi mencapai Rp 1,84 triliun.
Menariknya, pada masa yang masih sulit dan baru bangkit, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi cukup menggembirakan. Ternyata hampir seluruh komponen pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) realisasinya melebihi target.
Baca Juga: Haris - Khafid Semarakkan Puncak HKN ke-52
Pendapatan dari pajak daerah mencapai 112,60 persen, pendapatan retribusi daerah meningkat menjadi 110 persen, bahkan pendapatan melalui lain-lain PAD yang sah mencapai 137,50 persen.
Realitasnya ini menunjukkan ketercapaian realisasi pendapatan melebihi target. Ini sangat berpotensi disebabkan oleh lemahnya perencanaan dalam penetapan target.
Baca Juga: Pemprov Diminta Cepat Perbaiki Jalan Putus Depan Kodim
Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jambi minta agar penetapan target PAD yang dilakukan oleh Bakeuda lebih akurat lagi.
Fraksi ini menyarankan agar penetapan target mengikuti mekanisme pengusulan yang terbaik, dan melibatkan seluruh elemen, baik di provinsi maupun UPTD PPD di kabupaten/kota.
Baca Juga: Al Haris Lantik Pengurus HMPM Padang
“Kami sarankan Bakeuda memiliki metode baku dan akurat dalam penyusunan target penerimaan daerah. Hindari metode penetapan yang inkonsistensi dan berbeda setiap tahun,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat, Ahmad Fauzi Ansori, Kamis 28 Juli 2022.
Fauzi menyebutkan, terkadang penghitungan target pendapatan dinaikkan berdasar presentase yang diperkirakan pada kisaran 10 persen. Pada waktu lain, perhitungan target mempertimbangkan realisasi pemutihan pajak dan memperhitungkan estimasi pajak kendaraan baru.
Pada tahun yang lain ditetapkan berdasarkan rata-rata realisasi 5 tahun terakhir dan presentase penambahan kenaikan dari tahun sebelumnya.
Fraksi Partai Demokrat berharap dalam pengusulan target pendapatan daerah dilakukan dengan mekanisme yang baku dan akurat. Dengan penghitungan yang baik dan berdasarkan data yang tepat.
"Dengan begitu penetapan target PAD benar-benar mencerminkan potensi yang sebenarnya dan rasional," ujar Fauzi.
Fauzi mengingatkan seluruh TAPD dan tim penyusunan penetapan target PAD, bahwa ketidak akuratan penetapan target PAD berpengaruh sangat besar terhadap struktur APBD.
Banyak program dan kegiatan pembangunan yang mestinya dapat dilaksanakan, namun terhalang karena tidak akuratnya penyusunan target penerimaan daerah.
“Kami melihat penetapan target yang rendah. Ini mencerminkan kinerja OPD belum memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk kemajuan Provinsi Jambi,” ujarnya.
Fauzi menilai capaian yang diraih belum mencerminkan kreativitas OPD memacu peningkatan pendapatan. Besarnya PAD akan memicu laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.
Besarnya PAD akan memberi keleluasaan dalam berkontribusi untuk mensejahterakan masyarakat. Fraksi Partai Demokrat minta penjelasan detail terhadap masalah ini.
Fauzi mempertanyakan alasan beberapa tahun belakangan selalu saja terjadi dan berulang. Penetapan target pendapatan memiliki selisih besar dengan realisasi pendapatan.
“Apakah ini disengaja, atau memang karena keterbatasan TAPD membaca peluang,” tanya mantan Kepala Bappeda Provinsi Jambi ini. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com