"PDIP tidak memungkinkan sendirian jika ingin mendominasi di Pemilu 2024, dan mitra strategis mereka sejauh ini tinggal PPP sebenarnya," terangnya.
Menurutnya, PPP yang saat ini bergabung di KIB merupakan partai yang kemungkinan besar masih bisa dikendalikan oleh PDIP. Sementara PAN sendiri dalam situasi ragu-ragu.
Baca Juga: PAN Hormati Keputusan Partai Golkar
Dedi juga menilai posisi KIB lemah, sebab tidak mempunyai tokoh utama seperti koalisi lain. Oleh sebab itu, kata Dedi, KIB akan banyak menerima kunjungan karena potensi pergeseran di KIB besar jika melihat situasi KIB saat ini.
Dedi juga menilai penambahan kekuatan PDIP tidak signifikan ketika PAN dan PPP bergabung. Kendati demikian, PDIP masih akan diuntungkan dengan keleluasaan untuk mengontrol koalisinya.
Baca Juga: UU Daerah Kepulauan Syarat Utama bagi Kemajuan dan Kesejahteraan Daerah
Menurut Dedi, bisa saja PPP dan PAN akan meninggalkan KIB, meski berlaku pula sebaliknya. "Bisa jadi Golkar lebih dulu meninggalkan KIB," pungkasnya.****
Baca Juga: Ingin Menang Pemilu, Golkar Harus Didominasi Anak Muda
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com