INFOJAMBI.COM - Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Provinsi Jambi mengancam akan mogok kerja bila uang insentif mereka tidak dibayar manajemen rumah sakit terbesar di Provinsi Jambi itu.
" Kami akan mogok. Sudah 5 bulan uang insentif jasa pelayanan medis belum dibayarkan. Sudah berkali kali keluhan ini disampaikan, belum ada solusi," ujar salah seorang Nakes yang enggan disebut namanya.
Baca Juga: Keluhannya Tersampaikan, Nakes RSUD Raden Mattaher : Terima Kasih Infojambi
Nakes yang bekerja di RSUD Raden Mattaher ada yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai honor.
PNS memiliki gaji tetap dari negara tiap bulan serta tunjangan kesejahteraan daerah. Sementara pegawai honor tiap bulan digaji berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 1,7 juta. Honor dibayar oleh APBD Provinsi Jambi dialokasikan di kegiatan OPD masing masing.
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD Mattaher per 1 Januari 2024 lebih kurang 1699 orang yang terdiri Dokter umum 58, dokter spesialis 79, dokter subspesialis 15 orang, dokter gigi spesialis 6, dokter gigi 7, perawat 605, perawat spesialis 1, perawat gigi 9, bidan 118, apoteker 23, asisten apoteker 47, psikolog klinik 2, nakes lainnya 186, dan fungsional umum 543 orang
Selain itu tambahan pendapatan dari Nakes PNS dan pegawai honor dari dana insentif jasa BPJS. " Uang inilah yang belum dibayar sudah lima bulan, bagi kami uang tersebut sangat berarti," tambah Nakes itu. Kisaran uang insentif itu bervariasi tergantung beban kerja dan wewenang dari ratusan ribu hingga jutaan.
Baca Juga: RSUD Raden Mattaher Berhutang Rp.69 Miliar, Insentif Nakes Tidak Akan Ada
Humas RSUD Raden Mattaher, Jhon membenarkan belum dibayar uang insentif Nakes itu, tapi pihak rumah sakit sudah merapatkan hal tersebut.
"Terkait masalah insentif Nakes yang belum terbayarkan memang benar. Hari Jumat kemaren sudah dibicarakan dengan semua bagian dan ruangan," ujar Jhon lewat pesan WhatsApp kepada Infojambi.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com