Penulis : Tim Liputan || Editor : Dodik
INFOJAMBI.COM - Menjelang lebaran Idul Fitri, biasanya toko-toko pakaian menjadi tempat perburuan bagi warga berbelanja kebutuhan sandang.
Berbeda dengan suasana di Pasar Keramat Tinggi, Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.
Pasar terbesar di bumi Serentak Bak Regam ini sepi. Padahal Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah tinggal tiga hari lagi.
Akibat sepi, para pedagang pakaian merugi. Pendapatan mereka menurun drastis, bahkan mendekati 100 persen dari tahun sebelumnya.
Sepinya pembeli pakaian di Pasar Keramat Tinggi sudah terjadi sejak awal Ramadhan. Sampai mendekati lebaran belum ada juga peningkatan.
Para pedagang menebak, sepinya pembeli diakibatkan faktor ekonomi masyarakat yang terpuruk akibat pandemi covid-19.
Apalagi saat ini diberlakukan pembatasan aktivitas. Masyarakat lebih mementingkan kebutuhan pokok dibanding kebutuhan sekunder.
Seorang pedagang pakaian, Edi, mengaku dalam sehari hanya mendapat omzet sekitar dua juta rupiah per hari.
Omzet itu jauh sekali menurun dibanding sebelum ada wabah covid-19. Biasanya Edi memperoleh omzet tiga sampai empat juta rupiah sehari.
“Bayangkan, sekarang omzet cuma dua juta. Dapat apa ?” kata Edi.
Parahnya lagi, ada pedagang yang barangnya tidak laku sama sekali dalam satu hari. Dampaknya pedagang tidak bisa lagi mempekerjakan karyawan. ***
Baca Juga: Cegah Virus Corona Merebak di Tanjabtim, Romi Perketat Semua Jalur Masuk
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com