"Sawit murah, pupuk mahal, jadi pendapatan dan pengeluaran sangat tidak seimbang sekali," jelas Yudi
Disampaikan Yudi, harga pupuk di toko eceran seperti Urea, Ia beli Rp 550 ribu per karung, KCL Rp 950 ribu per karung dan TSP Rp 850 ribu perkarung. Saat ini, ia dan para petani kelapa sawit lainnya di Penerokan kebingungan melihat kebijakan pemerintah yang Ia nilai mulai tak berpihak ke petani.
"Makin hari makin entah bagaimana kebijakan pemerintah. Kami masyarakat di bawah makin bingung dan tak tentu arah hidupnya," ungkap Yudi
Hal senada juga dikatakan Kasiman (41), dikatakannya buah kelapa sawitnya juga dibeli dengan harga Rp600 oleh toke sawit.
Baca Juga: Merespon Ketua DPR, Larangan Ekspor Dicabut, Petani Bernafas Lega
Usman berpendapat, Harga di bawah dari Rp1000 itu tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
"Kami cuma punya dua hektar kebun sawit. Paling dalam sebulan dapat 2 ton. Kalau harga segitu tentunya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," jelas Kasiman.
Baca Juga: Harga Sawit Babak-Belur, Petani "Serang" Jokowi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com