Hidayat Nur Wahid: Penting Menggelorakan Semangat Moralitas Bangsa

| Editor: Muhammad Asrori
Hidayat Nur Wahid: Penting Menggelorakan Semangat Moralitas Bangsa
Hidahat Nur Wahid



JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan, sudah saatnya bangsa Indonesia kembali menggelorakan kecintaan kepada bangga dan Negara, salah satunya dengan mementingkan moralitas atau akhlak sebagai individu dan sebagai manusia yang bermasyarakat.

“Moralitas bangsa rujukannya adalah Pancasila sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, jika rujukannya pada UUD, maka moralitas adalah pijakan dasar bernegara. Moralitas, bukan hanya bersifat individual, tapi sangat terkait dengan lingkungannya, dengan manusia lainnya, terkait dengan umat beragama lainnya dan bahkan terkait dengan alam,” ujarnya, saat berbicara dalam diskusi ‘Refleksi Kebangsaan’ dan Launching Lomba Penulisan Bertema Kebangsaan 2017 “Islam dan Patriotisme Kebangsaan”, diruang Aspirasi PKS DPR RI, Gedung Nusantara I, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12).

Menurutnya, Indonesia adalah keberagaman serta Bhinneka Tunggal Ika. Begitu hebatnya keberagaman Indonesia, maka akhlak dan moralitas bangsa penting, untuk selalu disegarkan dengan berbagai cara dan bentuk yang cerdas.

“Lomba ini adalah salah satu kegiatan untuk menyegarkan. Di lomba nanti, para penulis mengolah bagaimana cara menyegarkan kembali, bahwa kita adalah bangsa Indonesia yang berakhlakul karimah, sehingga tidak terjadi sebuah kondisi yang seolah-olah moral itu, hanya urusan pribadi dan berada di ranah pribadi. Tapi moral adalah terkait dengan dirinya juga lingkungannya dimana dia berada,” katanya.

Hidayat juga mengingatkan akan pentingnya, bermanfaatnya dan berbahayanya sosial media. Ditengah begitu banyak informasi dan banyak teori di era sosial media yang begitu dahsyat ini, kadang semua pribadi disibukkan dengan informasi yang serba instan dan dangkal, tapi terus menerus membanjir dalam ruang hidup sehari-hari. Sehingga hampir membuat tidak ada lagi pendalaman kehidupan untuk merefleksikan tentang akhlak.

“Terkait dengan situasi perpolitikan Indonesia, peran Parpol sangatlah penting dalam memberikan pendidikan politik. Tak hanya pendidikan politik yang biasa saja, tapi harus ditingkatkan lagi pendidikan politik kepada rakyat yang mencerahkan bangsa dan beretika atau berrmoral. Hal itu sangat diharapkan terjadi, tujuannya menghilangkan dikotomi antara keberagamaaan dengan kebangsaan. Parpol PKS, sudah memulai itu, dan saya melihat parpol lainnya juga sudah mulai melakukan itu,” tandasnya.

Diskusi Refleksi Kebangsaan ini, berlangsung sehari menghadirkan beberapa pembicara sangat kapabel, seperti Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, pengamat politik dari LIPI Prof, Siti Zuhro, Pengamat politik Yudi Latief serta penulis dan pengamat politik Irfan Hidayatullah. Turut hadir Presiden PKS HM. Sohibul Iman dan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini. (infojambi.com/A)

Laporan : Bambang Subagio

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | INSTALL APLIKASI INFOJAMBI.COM DI PLAYSTORE

Berita Terkait

Berita Lainnya