Laporan Tim Liputan
INFOJAMBI.COM - Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi tengah, Jumat (28/9/2018), meluluh-lantahkan ratusan rumah warga dan fasilitas umum, pendidikan, kesehatan dan sebagainya, bahkan banyak menimbulkan korban jiwa.
BNPB pusat mengupdate data hingga Minggu siang, korban jiwa 832 korban meninggal duani, 540 orang luka berat, dan 16.372 pengungsi. Bahkan masyarakat Palu-Donggala masih merasakan gempa susulan sampai siang ini.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BNPB, gempa susulan masih sering terjadi. Hingga Minggu (30/9/2018), tercatat gempa susulan kecil sebanyak 209 kali.
Selain itu, listrik dan ketersediaan BBM yang sangat terbatas juga membuat komunikasi di area bencana lumpuh terutama di tiga daerah seperti Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Jaringan komunikasi di Kota Palu pun masih sangat terbatas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, yang dihimpun dari beberapa sumber , menerangkan kalau listrik, PDAM, dan SPBU masih padam. Bagitu juga instalasi jaringan pipa air bersih rusak, sehingga air bersih menjadi langka.
"Air bersih masih sangat langka terutama, karena ada fenomena likuifaksi atau limpur dari bawah tanah yang menghanyutkan banyak bangunan di berbagai area. Makanya toko dan pasar juga masih tutup sampai saat ini," jelas Sutopo saat press conference di Gedung Graha BNPB, Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).
Sutopo menjelaskan kondisi terkini di Palu pasca gempa dan tsunami, Listrik PLN, PDAM, dan SPBU masih padam. Warga yang berada di bukit sudah mulai turun gunung dan bergabung ke pos pengungsi, Masih sering terjadi gempa susulan kecil, dan sejulah pasar dan toko masih tutup.
Disamping itu kata SUTOPO, jalur darat Palu-Poso dan Palu-Mamuju sudah bisa ditembus. Muncul lumpur dari bawah tanah dan menghanyutkan bangunan seperti di Sigi, Jalan Dewi Sartika Palu Selatan, Petobo, Biromaru, dan Sidera.***
Baca Juga: Palu Sulteng Diguncang Gempa dan Sunami
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com