"Tantangan ini perlu dihadapi. Salah satunya melalui kegiatan dan inovasi dan inisiasi dari berbagai pihak, guna memajukan talenta digital Indonesia, dari pemerintah maupun mitra kerja pemerintah yang dapat menyiapkan talenta digital Indonesia yang sangat berkualitas," katanya.
Ariansyah menyampaikan, dengan semakin berkembangnya teknologi dan media-media baru, membuat jurnalis dituntut lebih cepat dan lebih mandiri. Sekarang itu dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan cukup hanya menggunakan laptop dan smartphone.
Baca Juga: Wagub Sani: Mahasiswa dan Pelajar Aktor Perubahan
"Medsos paling banyak digunakan masyarakat, terutama generasi 2000 ke atas, generasi Y dan X. Untuk itu, sebagai corong pemerintah harus bisa berinovasi membuat konten-konten kreatif di medsos dalam menyampaikan informasi ke masyarakat," ungkap Ariansyah.
Menurut Ariansyah, konten media sosial diartikan suatu bentuk informasi yang edukatif dan bermanfaat, atau menghibur yang disediakan melalui media sosial untuk audiens yang ditargetkan.
Baca Juga: Sandiaga Uno Minta Desa Muaro Jambi Pertahankan Kualitas
Harus bijak dan berhati-hati memahami penggunaan media sosial. Beraneka ragam posting pada media sosial dapat membuat masyarakat terprovokasi terhadap aktivitas di dunia maya, kendati muaranya hanya hoax, ujaran kebencian, provokasi dan lain sebagainya.
Bimtek ini diharap dapat membuka wawasan dan pola pikir pejabat dan staf yang membidangi kehumasan atau informasi dan komunikasi publik.
Baca Juga: Al Haris Minta Setiap Kabupaten/Kota Punya Minimal 10 Desa Wisata
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com