INFOJAMBI.COM - Indonesian Hydration Working Group ( IHWG) bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Leuwinanggung, Tapos, Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini menekankan pentingnya memperhatikan kualitas air yang minum yang merupakan salah satu faktor penting yang dapat berdampak kepada peningkatan risiko stunting.
Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK(K), Ketua IHWG FKUI menjelaskan saat ini permasalahan hidrasi tidak hanya menekankan masalah kuantitas air minum yang kita konsumsi, tetapi juga bagaimana kualitas air tersebut.
Baca Juga: IHWG-FKUI Ajak Masyarakat Kepulauan Seribu Cegah Penyakit Tidak Menular Melalui Hidrasi Sehat
"Banyak penelitian menyebutkan bahwa air minum yang tercemar dapat menimbulkan permasalahan kesehatan, sehingga penting untuk memastikan apakah sumber air minum yang kita konsumsi sudah aman dan terhindar dari berbagai cemaran,” ujarnya melalui rilis yang diterima Kamis (8/8/2024).
Sementara itu, Dr. dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK(K) Ketua Program Pengabdian Masyarakat IHWG FKUI menjelaskan bahwa air minum yang tercemar bakteri E.Coli atau koliform dapat menyebabkan terjadinya penyakit infeksi seperti diare.
"Penyakit infeksi yang terjadi berulang-ulang dan tanpa penanganan tepat, dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi sehingga pertumbuhan dan perkembangannya menjadi terhambat dan berisiko mengalami stunting, " katanya.
Berdasarkan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Tahun 2020, hanya sebesar 31,3 persen sumber air minum rumah tangga Indonesia yang tidak tercemar bakteri E.Coli. Hal ini menandakan bahwa masih banyak sumber air minum di Indonesia yang belum memenuhi syarat air layak minum.
“Sebelum memilih sumber air minum, ada beberapa hal yang penting diperhatikan. Pastikan sumber air minum yang kita pilih jelas keamanannya dan berjarak minimal 10 meter dari tempat pembuangan kotoran, limbah dan sampah, " kata Nurul Ratna Mutu Manikam.
Untuk memastikan kualitas air minum yang aman dan berkualitas, Ratna juga mengingatkan agar memastikan air yang akan dikonsumsi tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak terkontaminasi bakteri penyebab penyakit seperti E.Coli, dan koliform.
Sejalan dengan hal tersebut, dr. Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition, MKK, Hydration Science Consultant AQUA, sebagai mitra pendukung kebiasaan minum yang baik dan gaya hidup sehat, juga turut menjelaskan.
”Air yang kita konsumsi tentunya harus selalu diperhatikan sumbernya dan bagaimana proses produksinya. Sumber yang baik dan terjaga didukung oleh proses produksi terintegrasi dan terjamin kualitasnya akan menjaga 100 persen kemurnian airnya. Proses ya juga telah sesuai regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah, ” katanya.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com