KUALATUNGKAL — Panitia ULP (Unit Layanan Pengadaan) Pemda Tanjabbar melelang ulang 10 proyek. Alokasi anggaran untuk 10 proyek tersebut mencapai miliaran rupiah.
Ketua ULP Tanjabbar, Ilmardi SE, tidak menampik. Namun ia membantah isu yang menyatakandugaan dalam proyek ini ada oknum panitia “bermain”.
Ilmardi tegas menyatakan, tidak ada satu oknum pun yang bermain dalam pelaksanaan tender ini. “Bukan proyek main-main. Ini visi-misi Bupati Safrial membangun daerah ini,” tandasnya.
Menurut Ilmardi, ketika mengikuti lelang peserta tidak memahami, bahkan persyaratannya tidak lengkap, tidak mungkin dimenangkan juga. “Itu menyalahi aturan," katanya.
Dari 10 proyek jembatan yang nilainya mencapai miliaran rupiah, terpaksa ditender ulang oleh pihak ULP yang dianggarkan di APBD 2017. Tender diulang lantaran ada kesalahan teknis.
“Ada kesalahan incuvation indeks analisa untuk kesatuan pagu pekerjaan. Kesalahan ini tidak diketahui panitia. Tahunya setelah dicek oleh PPK. Memang ada salah.," terang Ilmardi.
Akibat adanya kesalahan, tender dibatalkan dan diundur. Selanjutnya dilakukan pembenaran kesalahan tersebut. "Semunya proyek jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang," jelas Ilmardi.
Menurut Ilmardi, 10 proyek jembatan itu sudah mulai ditender ulang. Ia yakin pelaksanaan pekerjaan pada 10 paket proyek ini bisa diselesaikan tepat waktu.
"Pembangunan jembatan tidak butuh waktu lama. Bangunannya pakai besi yang disambung. Tidak seperti proyek bangunan fisik atau jalan yang strukturnya berlapis. Kalau itu memang tidak mungkin tercapai," ujarnya. (infojambi.com)
Laporan : Raini
Baca Juga: Proyek Fisik Sudah Rampung 90 Persen
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com