INFOJAMBI.COM — Forum Jurnalis Migas ( FJM) Provinsi Jambi sudah empat tahun berdiri. Banyak manfaat didapat wartawan setelah bergabung dengan forum khusus media lokal ini.
Salah satunya, semakin mudahnya konfirmasi dengan pihak kontraktor kontrak kerja sama ( KKKS) yang beroperasi di Jambi. Hubungan wartawan dan pihak perusahaan migas jadi cukup harmonis.
Hal itu diakui Ketua FJM Provinsi Jambi, H Mursyid Sonsang, pada acara field trip media bersama SKK Migas dan KKKS, ke pengeboran minyak Mont ‘D Or, di Dusun Mudo, Muara Papalik, Tanjabbar, Senin (2/10).
“Dulu kalau bicara perusahaan minyak, bawaannya curiga saja. Orang perusahaan minyak umumnya kaya-kata. Rumah besar, liburan ke luar negeri. Saya juga curiga sebelum gabung dengan FJM,” ujar Mursyid.
Setelah membentuk FJM Jambi, wartawan TV swasta pertama di Provinsi Jambi ini mengaku, sekarang baru paham betul tentang usaha minyak dan gas (migas). Apalagi sekarang untuk konfirmasi sudah mudah.
“Waktu saya masih sering turun liputan, untuk bertanya pada pihak perusahaan migas itu sulit sekali. Mereka juga sepertinya takut sama wartawan,” ujar Mursyid disambut gelak tawa rekan wartawan lainnya.
Wartawan senior yang besar di RCTI ini ikut membidani lahirnya FJM Jambi. Forum itu dibentuk sebagai wadah berkumpul bagi wartawan yang berminat dengan liputan seputar migas.
Melalui FJM, para wartawan dan redaktur, bahkan pemimpin redaksi media di Jambi bisa melihat langsung kegiatan eksplorasi migas di lokasi. Bisa pula bertanya langsung pada pihak perusahaan.
“Ini penting guna memahami dunia permigasan, agar tidak terjadi kesalahan ketika menulis tentang migas,” ujar Mursyid yang juga pemilik media online infojambi.com ini.
Tidak hanya itu. Kegiatan media gathering juga diadakan oleh FJM bersama SKK Migas dan KKKS. Para wartawan bisa rekreasi sambil memperdalam ilmu jurnalistiknya, sekaligus menambah wawasan dan pengetahuan tentang migas.
“Tiap tahun FJM, SKK Migas dan KKKS rutin mengadakan lomba karya jurnalistik. Tujuannya untuk mengasah ketrampilan dan kemampuan wartawan dalam menciptakan karya jurnalistik yang berkualitas, khususnya mengenai migas,” beber Mursyid.
Pemerintah daerah harus memberi kemudahan pada KKKS di Jambi. Jangan diganggu. Jamak diketahui, berapa bagi hasil diterima daerah dari migas. Pasalnya, saat harga minyak turun, Dana Bagi Hasil (DBH) migas juga menurun. Ratusan miliar rupiah pun hilang.
Dari belasan KKKS yang berproduksi di Jambi, miliaran rupiah uang hasil migas mereka salurkan melalui program CSR. Setiap tahun mereka menyalurkan bantuan kepada masyarakat Jambi, terutama di sekitar daerah operasionalnya.
“Contoh, PetroChina sudah banyak membangun jembatan, jalan, sarana pendidikan dan kesehatan serta usaha kecil dan menengah. Mereka juga memperhatikan warga Jambi,” imbuh Mursyid.
Selaku Ketua FJM Jambi, Mursyid memberi apresiasi yang tinggi pada SKK Migas yang memfasilitasi peliputan wartawan ke KKKS. Dengan kegiatan seperti ini wartawan bisa memberikan informasi kepada masyarakat Jambi tentang pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Provinsi Jambi.
“Satu yang penting, FJM hadir bukan untuk membela perusahaan migas,” tegas Mursyid.
Kepala Urusan Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Dian Sulistiawan, pun mengakui sangat terbantu dengan adanya FJM Jambi. Dia menghimbau para wartawan memanfaatkan kegiatan media field trip dan pelatihan-pelatihan yang diadakan dengan sebaik mungkin. (Doddi Irawan - Jambi)
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com