Sungai Batanghari yang mengalami siklus banjir besar setiap 10 tahun sekali, seperti yang terjadi pada tahun 2004 dan tahun 2024, memang menjadi masalah yang semakin serius.
Terlebih, banjir besar yang kini mulai lebih sering terjadi, bahkan harini ini menjadi ancaman yang bisa terjadi setidaknya sekali dalam setahun, hampir dua pekan sungai batanghari meluap mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, dari ekonomi hingga politik.
Baca Juga: Rekor Tertinggi, Indonesia Dilanda 1.985 Bencana Selama 2016
Salah satu penyebab utama banjir ini adalah kerusakan di hulu sungai, di mana kegiatan pertambangan dan penebangan hutan yang masif telah mengubah ekosistem di daerah tersebut.
Faktor-faktor ini memperburuk kondisi hulu sungai, mempercepat proses erosi dan sedimentasi yang mengurangi daya tampung air, serta memperburuk kualitas air sungai.
Baca Juga: Banjir Ancam Warga Pinggir Sungai Batanghari
BANJIR LAGI
Kini Sungai kesayangan orang Jambi ini banjir lagi dan boleh dikatakan tidak kenal musim. Banjir lagi dan lagi. Banjir yang terjadi hari ini tentu bukan kejadian tiba-tiba tapi dampak dari berbagai faktor.
Baca Juga: Banjir Sungai Tantang Sudah Surut
Aktivitas pertambangan yang tidak terkontrol, serta penebangan hutan secara besar-besaran telah mengubah keseimbangan alam di hulu Sungai Batanghari. Deforestasi mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air, sehingga lebih banyak air yang mengalir langsung ke sungai, menyebabkan peningkatan volume air yang cepat dan berisiko menimbulkan banjir besar.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com