BATANGHARI AIRNYA GARANG: Meluap Lagi, Tak Kenal Musim

Reporter: - | Editor: Admin
BATANGHARI AIRNYA GARANG: Meluap Lagi, Tak Kenal Musim
Nando Nawawi
 

Selain itu, pertambangan sering kali tidak memperhatikan kelestarian lingkungan, menghasilkan sedimentasi yang dapat memperkecil kapasitas aliran sungai.

Begitu juga halnya dengan kegiatan industri dan pertanian yang tidak ramah lingkungan menghasilkan limbah dan polutan yang mencemari sungai, yang mempengaruhi kualitas air yang mengalir ke hilir.

Baca Juga: Rekor Tertinggi, Indonesia Dilanda 1.985 Bencana Selama 2016

Pencemaran ini memperburuk situasi banjir karena air yang tercemar tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga menambah beban pada sistem drainase dan pengelolaan air.

Ditambah lagi, perubahan iklim global yang menyebabkan curah hujan yang tidak menentu semakin memperburuk kondisi. Hujan deras yang turun dalam waktu singkat memperburuk potensi banjir, dan sungai yang sudah tercemar dan mengalami sedimentasi tinggi menjadi semakin rentan terhadap luapan air.

Baca Juga: Banjir Ancam Warga Pinggir Sungai Batanghari

DAMPAK  BANJIR

Ekonomi: Banjir besar secara langsung merugikan perekonomian masyarakat, terutama yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Infrastruktur yang rusak akibat banjir memperlambat laju distribusi barang dan jasa, serta mengganggu aktivitas bisnis.

Baca Juga: Banjir Sungai Tantang Sudah Surut

Para petani dan nelayan sering kali menjadi yang paling terdampak karena lahan pertanian mereka terendam, dan hasil tangkapan ikan pun menurun. Hal ini berdampak pada pendapatan keluarga, dan semakin memperburuk kemiskinan di daerah sekitar Sungai Batanghari.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya