Sani menuturkan, pembangunan pertanian tidak akan berjalan optimal apabila tidak sejalan dengan pengembangan korporasi petani. Petani berkelompok dalam jumlah besar, dalam suatu wadah korporasi dengan memiliki skala ekonomi yang efisien, sehingga mengubah mindset pembangunan sektor pertanian, yang tidak hanya fokus pada aspek on-farm saja, tapi juga fokus kepada aspek off-farm, dengan membangun proses bisnis hulu-hilir.
Hasil rapat ini diharapkan dapat menjadi bahan bagi OPD lingkup pertanian dan peternakan kabupaten/kota pada Forum OPD Tingkat Kabupaten/Kota untuk menyelaraskan antara target-target nasional dan target-target daerah.
Baca Juga: Wawako Safari Ramadhan ke Amuntai
“Kita sadari target nasional hanya bisa dicapai melalui kontribusi daerah, sebaliknya target-target daerah tentulah tidak dapat dicapai oleh daerah sendiri tanpa adanya intervensi pusat melalui kementerian/lembaga terkait,” tutur Sani.
Sani mengingatkan peserta rapat agar rancangan alokasi kegiatan yang diusulkan memperhatikan aspek kebutuhan, ketersediaan SDM, dan aspek pengelolaan administrasi serta kedisiplinan dalam pelaporan kegiatan dan anggaran. Bagi daerah yang tidak tertib pelaporannya, atau bahkan ada temuan kerugian negara akan menjadi bahan pertimbangan untuk mendapatkan anggaran APBN dan APBD tahun selanjutnya.
Baca Juga: Walikota dan Wakil Walikota Jambi Safari Ramadhan di Sekoja
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Akhmad Mausul, melaporkan, pertemuan ini bertujuan untuk menyusun rencana kegiatan kerja APBN 2024 berdasarkan hasil Rakortek Kementerian Pertanian, menyusun rencana kerja kegiatan APBD maupun APBN 2023, dan mensinkronkan kegiatan APBD dan APBN. ***
Baca Juga: Sani Akui Aset Senilai Rp 7,45 Miliar Belum Teridentifikasi
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com