KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM -Peninjauan lokasi rencana pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara, di Kelurahan Aurkenali, Telanaipura, Kota Jambi, kemarin, menyisakan banyak cerita.
Yang paling memalukan, dalam peninjauan itu seluruh ketua RT se-Kelurahan Aurkenali diundang. Namun, nyatanya, tak satupun para ketua RT itu tampak batang hidungnya.
Baca Juga: Curhat ke Polda Jambi, Sopir Batu Bara Minta Tambang Batu Bara Dibuka Lagi
Undangan bernomor UND 005/018/SETDA.PRKM-2.1/I/2024, tertanggal 3 Januari 2024 itu diteken Sekda Provinsi Jambi, Sudirman, atas nama Gubernur Jambi.
Para undangan diminta hadir di kantor Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) VI, tepat di sebelah lokasi rencana pembangunan stockpile. Pasalnya, sebelum peninjauan, ada presentasi dari pihak PT SAS.
Baca Juga: Cari Solusi Penanganan Angkutan Batu Bara, Kapolda Jambi Temui Deputi I Kepala Staf Kepresidenan
Dalam undangan tersebut dikatakan, peninjauan lokasi dilakukan guna mempercepat pembangunan jalan khusus angkutan batu bara di Aurkenali oleh PT Sinar Anugerah Sukses (SAS).
Selain para ketua RT se-Kelurahan Aurkenali, Gubernur Jambi juga mengundang Penjabat Wali Kota Jambi, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Kapolda Jambi dan 2 asisten Setda Provinsi Jambi.
Baca Juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Hentikan Kegiatan Angkutan Batu Bara Selama Mudik
Juga diundang Direktur Lalu Lintas, Direktur Reskrimum dan Direktur Intel Polda Jambi, serta sejumlah kepala OPD tingkat Provinsi Jambi. Kapolresta Jambi, Camat dan Kapolsek Telanaipura, serta Lurah Aurkenali dan Penyengat Rendah pun diundang.
Sejumlah ketua RT mengaku, tidak datang memenuhi undangan itu menunjukkan keseriusan mereka menolak keras pembangunan jalan khusus dan stockpile batu bara di dekat tempat tinggalnya.
“Untuk apa datang, mereka masih ngotot juga akan membangun jalan khusus dan stockpile yang sudah jelas-jelas kami tolak itu,” tegas Ketua RT 19, Zulhakimi.
Menurut Zulhakimi, dalam grup WhatsApp Forum RT Aurkenali, sebagian besar tidak mau datang menghadiri undangan orang nomor satu di Jambi itu lantaran mereka sudah sangat kecewa.
“Apalagi yang mereka tinjau. Masih juga memaksa akan membangun apa yang sudah nyata-nyata ditolak warga. Ada apa ini,” tandas Zulhakimi.
Ketua RT 23, Thawaf Ali, juga ogah datang. Korlap Aksi Damai warga Aurkenali dan Mendalo Darat serta Mendalo Laut ini tegas menyatakan alasannya sudah sangat jelas.
“Para ketua RT tidak hadir. Warga juga tidak hadir. Tolak stockpile sudah harga mati,” tandas pria santun dan low profile yang terkenal tegas ini.
Sementara, Ketua Forum RT Aurkenali, Fitir Ramli, tidak menanggapi soal undangan itu. Namun dia tetap teguh bersama para ketua RT dan warga menolak jalan khusus dan stockpile di Aurkenali. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com