KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM- Setelah sukses melakukan eksport cangkang kelapa sawit ke Thailand, Jepang dan Korea, PT Bersaudara Natural Energi (BNE) akan merambah pasaran Eropa. Negara pertama tujuannya adalah Polandia. Hal ini dikemukakan oleh Deswan Hardjo Putra, President Director PT Bersaudara Natural Energi (BNE) saat ditemui infojambi.com, Rabu (21/9/2022).
Deswan yang juga Sekretaris Jenderal, Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) menjelaskan, ke Asia rata-rata PT BNE melakukan pengiriman sebanyak 250 ribu ton pertahun. " Tahun depan kita akan melakukan pengiriman sebanyak 1 juta ton pertahun ke Eropa" tegas Deswan.
Baca Juga: Kemendag: Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang Cetak Transaksi Hingga USD 12 Juta
Deswan optimistis dapat memenuhi target pengiriman cangkang sawit tersebut, karena masih banyak potensi cangkang yang saat ini belum tergarap.
"Dari 108 pabrik kelapa sawit di Jambi saja, baru 30 persen yang tergarap," kata Deswan.
Lalu berapa harga cangkang sawit ia beli? Deswan mengaku harga tergantung demand dan suplai. " Jika stoknya banyak harga beli bisa jadi turun begitu juga sebaliknya, saat ini harga beli sekitar Rp 1500 sampai Rp 2000/ Kg. Sedangkan dijual di luar negeri berkisar 120 dollar perton," jelasnya.
Baca Juga: Deswan Hardjo Jamin Asal Usul Cangkang Sawit Indonesia
Meski ekspor produk turunan sawit lain seperti minyak sawit mentah (CPO) mengalami gonjang ganjing, menurut Deswan, untuk cangkang sampai saat ini ekspor masih belum ada kendala berarti.
"Harga sawit murah sekalipun, cangkang tetap stabil. Eskpor belum ada kendala sama sekali. Cangkang ini dimanfaatkan untuk bio energi seperti pembangkit, boiler," ujar Deswan yang mengaku sudah 12 tahun menekuni bisnis cangkang sawit. Atas prestasinya tersebut, pria kelahiran Bengkulu ini bersama dengan Anggota Apcasi, Rabu (22/9/2022) akan berangkat ke Jepang bersama Menteri Perindustrian dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. Keberangkatan itu mengikuti Forum Bisnis Indonesia-Jepang tentang industri Biomassa Minyak Sawit Berkelanjutan.
Jepang kata Deswan saat ini menjadi pangsa pasar terbesar cangkang sawit Indonesia dan diperkirakan akan terus menjadi pasar utama untuk komoditas tersebut.
“Tiap tahun kebutuhan Jepang sampai berjuta-juta ton, bahkan tahun 2022 diprediksi sampai 6,2 juta ton,” ujarnya.
Baca Juga: Pengurus APCASI Hadiri Internasional Symposium on Indonesia Palm Biomassa Opportunity
Deswan mengatakan, permintaan besar-besaran tersebut disebabkan karena kebijakan energi Jepang yang menetapkan 24 persen pemenuhan energi pada 2030 harus berasal dari energi baru dan terbarukan.****
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com