Penulis : Tim Liputan || Editor : Redaksi
INFOJAMBI.COM — Gubernur Jambi, H Fachrori Umar, menerima kunjungan Dewan Energi Nasional, Jumat (6/3/2020).
Pertemuan berlangsung di ruang kerja gubernur, membahas peningkatan ketersediaan kebutuhan energi di Provinsi Jambi.
Fachrori berterima kasih atas kunjungan Dewan Energi Nasional. Dia berharapkan momen ini berdampak positif bagi Provinsi Jambi kedepan.
Fachrori mengakui, sesuai amanat UU 30/2007, Pemprov Jambi wajib menyusun kebijakan di bidang energi, berupa rencana umum energi daerah.
"Rencana umum energi daerah menggambarkan penyediaan, pemanfaatan dan pengembangan energi daerah, sesuai potensi dan sumber daya lokal yang dimiliki," ujar Fachrori.
Rencana umum energi daerah sekaligus memberi gambaran perencanaan, pendanaan dan kebijakan fiskal dalam pengembangan sektor energi pada kurun waktu tertentu.
Pemprov Jambi telah menetapkan Perda 13/2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah. Salah satu aspek pentingnya, komitmen Pemprov Jambi meningkatkan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi daerah.
Targetnya 25 persen akan dicapai pada 2025 dan diproyeksikan terus meningkat menjadi 40 persen pada 2050. Untuk mewujudkan itu kondisi ditetapkan beberapa kebijakan.
“Misalnya ketersediaan energi untuk kebutuhan daerah, prioritas pengembangan, dan pemanfaatan sumber dayanya," jelas Fachrori.
Semua kebijakan itu perlu didukung dengan kebijakan lain, seperti konservasi energi, pengelolaan lingkungan hidup dan keselamatan, subsidi dan insentif energi, kemudahan aksesibilitas informasi energi, dan pendanaan.
Target bauran energi baru terbarukan tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan pemerintah pusat, BUMN, swasta, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat.
"Sinergitas dan dukungan sangat diperlukan, terutama dalam pengawasan pelaksanaan kebijakan dalam energi bersifat lintas sektor," ujar Fachrori.
Berkaitan dengan target, sudah melalui analisa komprehensif, berdasarkan potensi dan kondisi saat ini maupun masa datang. Juga melalui proses asistensi Kementerian ESDM, termasuk Dewan Energi Nasional.
Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis ESDM, DR Ediar Usman menjelaskan, energi gas saat ini masih belum maksimal digunakan.
Pemanfaatan gas terus diperluas, terutama untuk industri yang harganya terjangkau, sehingga selisih biaya untuk industri cukup.
Saat ini sedang dicarikan harga yang pas dan mampu membangun gas karena ketersediaan masih lebih.
“Biomasa oleh PLN juga mencoba untuk memakainya. Dari sawit juga bisa," kata Ediar.
Energi terbarukan seperti panas bumi, juga dimiliki Provinsi Jambi. Lokasinya di Lempur, Kabupaten Kerinci.
PLTA Batang Merangin, Kerinci, termasuk Panas Bumi di Jangkat, Merangin, sampai saat ini belum dimanfaatkan.
"Akan kami sampaikan ke sekjen untuk dibahas pemanfaatan dan kecukupannya, bukan hanya listrik, juga untuk ekonomi dan pembangunan Jambi," ujar Ediar. #RAI
Baca Juga: Lempur Banjir Bandang, Puluhan Rumah Terendam, Satu Orang Terseret Arus
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com