Oleh : Riski Hernando, SE, M.Sc
PERKEMBANGAN zaman tidak lepas dari perubahan, baik teknologi, budaya, maupun manusiadi dalamnya. Pesatnya perkembangan teknologi masa kini menuntut manusia harus beradaptasi dan maju bersama seiring dengan perkembangan teknologi.
Salah satu perubahan yang terjadi pada manusia ialah sikap maupun perilaku manusia itu sendiri. Jika kita telusuri ke dalam lingkungan organisasi (perusahaan), sangat dibutuhkan peran aktif dari segala unsur yang ada di dalamnya. Namun, seorang pemimpin memegang peranan kunci yang akan membawa perusahaan ke puncak kejayaan serta dapat mengarahkan dan memotivasi bawahan agar mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kepemimpinan diartikan sebagai suatu proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya, serta mengalokasikan perhatiannya pada bawahan dalam perusahaan (Simons, 1995; Yukl, 2013).
Sedangkan Efferin dan Hartono, (2015) mendefinisikan kepemimpinan sebagai sebuah produk budaya yang mengelolainteraksi perilaku manusia dari ragam budaya dalam bentuk sebuah keputusan. Namun, kepemimpinan itu tidaklah sesederhana yang diartikan, seperti yang diutarakan oleh Day dan Harrison (2007) menegaskan bahwa kepemimpinan memiliki sifat kompleks dan multi dimensionalitas, karena berdampak langsung dalam mempengaruhi kinerja bawahan.
Berdasarkan hasil riset terdahulu, kinerja bawahan meningkat sejalan dengan pendapatan yang didapatkan. Hal ini berarti aspek finansial merupakan penunjang meningkatnya kinerja bawahan. Namun, hal tersebut sudah tidak relevan seperti yang diutarakan oleh (Hartmann, dkk, 2010) bahwa bukan hanya aspek finansial yang mempengaruhi kinerja bawahan tetapi juga aspek non finansial.
Salah satunya gaya kepemimpinan seorang atasan di dalam suatu perusahaan. Gaya kepemimpinan terbagi atas dua; Pertama, Initiating Structure of Leadership Style merupakan suatu proses mengarahkan bawahan oleh atasan dengan memberikan instruksi kerja yang jelas serta target yang ingin dicapai.
Kedua, Consideration of Leadership Style merupakan suatu proses mempengaruhi bawahan oleh atasan dengan mempertimbangkan keadaan bawahan itu sendiri. Seperti yang telah dijelaskan di atas, mari kita telusuri agar lebih memahami terkait gaya kepemimpinan. Initiating Structure of Leadership Style, gaya kepemimpinan ini lebih sering dan umum digunakan oleh para pemimpin (atasan) di perusahaan, sifatnya satu arah (Top-Down). Atasan perusahaan berusaha dengan rinci menjelaskan Job Description terkait apa saja yang dilakukan bawahan, namun tetap dalam batasan sampai sejauhmana bawahan melakukan tugasnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
Dibutuhkan kejelasan antara dua pihak (atasan-bawahan). Tanpa kejelasan instruksi, target yang diwacanakan bisa tidak tercapai, dan apa yang diharapkan tidak terlaksana. Consideration of Leadership Style, merupakan gaya kepemimpinan yang dapat menyempurnakan gaya kepemimpinan pertama apabila tidak berjalan dengan baik.
Terdapat unsur take and give dimana atasan akan mempertimbangkan bawahan apabila kinerja bawahan meningkat setelah mencapai target. Pertimbangan tersebut berupa kenaikan jabatan (posisi), diiringi dengan kenaikan gaji (upah) maupun tunjangan, pemberian bonus, voucher (belanja, tiket pesawat terbang, akomodasi berupa hotel, restoran maupun tempat hiburan).
Upaya tersebut akan berdampak pada kepuasan yang dialami oleh bawahan yang secara tidak langsung akan berdampak secara psikologis berupa rasa nyaman dan membakar semangat serta memacu untuk kerja keras dalam bekerja. Namun, tetap dalam pengawasan serta evaluasi, apabila bawahan tidak mencapai target serta kinerja menurun tentu juga akan ada pertimbangan dari atasan dalam mengambil actions and punishment.
Gaya kepemimpinan bukanlah salah satu pilihan dalam meningkatkan kinerja bawahan. Terdapat banyak aspek-aspek lainnya yang mempengaruhi meningkatnya kinerja bawahan. Kreatifitas, inovasi dan terus belajar merupakan hal penting untuk kemajuan dalam memasuki peradaban zaman yang selalu berubah setiap tahun. ***
Penulis adalah Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Jambi
Baca Juga: Kepedulian Terhadap Lingkungan, Harus Dimiliki oleh Jiwa Seorang Leadership
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com