Beberapa bulan terakhir ini banyak kader PDI-P yang sudah lebih dulu secara terang benderang menyerang Ganjar. Dalam konteks itulah saya menyayangkan sikap Megawati yang bukannya menengahi, malah terprovokasi menunjukkan kemurkaannya secara terbuka. Saya khawatir kemarahannya yang berlebihan kepada Ganjar Pranowo bisa menjadi bumerang baginya dan PDI-P: justru mengantarkan Ganjar ke Istana dan mendudukkannya di kursi Presiden. Persis seperti jalan yang dulu dilalui SBY menjadi Presiden RI.
Bagaimana dengan Jokowi?
Saya melihat Megawati tampak lebih melunak dan bahkan "lumat" dibuat oleh Jokowi hari itu. Ayah Gibran dan mertua Bobby Nasution itu menggunakan strategi politik Glembuk Jawa. Sebelumnya, Jokowi sambil bercanda - canda jujur mengakui memang sering nakal.
Baca Juga: Ini Isi Pidato Perdana Ketua DPR Puan Maharani
Dan, puncaknya pada pembukaan Rakernas PDI-P Megawati dibuat "meleleh" dengan Glembuk itu. Dengarkan pujian Jokowi di awal sambutannya. " Sejak pagi saya perhatikan, Ibu Megawati memang sangat cantik sekali dan kharismatis," ucapnya. Dan, Megawati pun merespon lebih banyak pujian kepada Jokowi daripada yang diterimanya.
Semoga saja Glembuk itu tidak ditujukan untuk sekaligus mendapatkan "deal" dengan Megawati untuk menambah masa jabatan Presiden tiga priode. Sekurangnya memperpanjang masa jabatan Jokowi 2-3 tahun dengan berbagai alasan. Dan di dalam tenggang waktu itu, bisa dimanfaatkan untuk menaikkan elektabilitas Puan sambil mereduksi elektabilitas Ganjar Pranowo,Anies Baswedan dan Andhika Perkasa.
Adakah " deal " itu yang tentu saja dapat dikategorikan sebagai "permufakatan jahat" elit mengkhianati konstitusi bakal menjadi kenyataan,
Wallahualam.
Baca Juga: DPD RI Puji Presiden Jokowi Resmikan Monumen Fatmawati
Strategi glembuk
Baca Juga: PDI Perjuangan Berpeluang Menangkan Pemilu Tiga Kali Beruntun
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com