KUALATUNGKAL - Pemerintah Kabupaten Tanjabbar akan menindak lanjuti laporan masyarakat, terkait kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, yang diduga akibat ulah oknum di agen.
Plt Asisten II Setda Tanjabbar, Suprapto, akan menindak tegas jika terbukti ada oknum tidak bertanggung jawab, dengan membentuk tim penanganan dan pengendalian gas elpiji 3 kilogram.
"Kami sudah membentuk tim khusus, tergabung dari instansi terkait, seperti kepolisian, Satpol PP, Dishub serta Dinas Koprindag," ungkap Suprapto.
Laporan masyarakat yang diterima, ada oknum agen yang menjual melebihi harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan. Ada pula yang menjualnya ke luar Tanjabbar.
"Kami minta tim langsung turun ke lapangan, memastikan kebenarannya. Tm juga akan memantau setiap penjual gas elpiji tabung melon ini," ujarnya.
Jika terbukti ada oknum yang bermain, Suprapto akan memberi tindakan tegas, dengan melimpahkan kasusnya ke pihak berwajib untuk dipidanakan.
"Kami bekerjasama dengan pihak Polres Tanjabbar, jika aturannya hukuman pidana, ya harus ditindak secara hukum yang berlaku," tegasnya.
Disebutkan, tim hanya menunggu waktu tepat untuk turun ke lapangan mengecek kios penjual elpiji 3 kiogram.
"Intinya dalam waktu dekatlah. Kami juga akan telusuri jika memang ada agen yang menjual gas elpiji berlabel Tanjabbar ke luar daerah," pungkasnya.
Kepala Dinas Koprindag Tanjabbar, Syafriwan menjelaskan, harga eceran tertinggi gas elpiji 3 kilogram di pangkalan hanya Rp 18 ribu. Jika di pangkalan ada yang menjual lebih dari HET, itu sudah melanggar aturan.
Seorang warga Kuala Tungkal mengaku bisa membeli gas elpiji 3 kilogram sampai harga Rp 25 ribu per tabung.
"Kami biasa beli Rp 22 ribu hingga Rp 25 ribu, apalagi keadaan gas langka rata-rata harganya 23-25 ribu," kata warga yang tidak mau disebut namanya. (infojambi.com/d)
Laporan : Raini
Baca Juga: Tanjabtim Langka Gas 3 Kg
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com