Hubungan Bilateral RI-AS Diharapkan Semakin Erat

| Editor: Muhammad Asrori
Hubungan Bilateral RI-AS Diharapkan Semakin Erat
Dubes AS, Mr Brian McFeeter dan Ketua DPR RI Setya Novanto, bahas hubungan Bilateran kedua negara ll Bambang Subagio



 JAKARTA - Ketua DPR RI, Setya Novanto, menerima kunjungan kehormatan Pelaksana Tugas Duta Besar Amerika Serikat, (AS) untuk Indonesia, Mr Brian McFeeters, di ruang tamu Delegasi Ketua DPR RI Nusantara III, Kamis (8/12).

Dalam pertemuan itu, Novanto menyambut baik hasil pemilu AS, seraya berharap hubungan bilateral kedua negara bisa lebih erat dan memberi manfaat satu sama lain.

"Indonesia menyambut positif hasil pemilu Presiden Amerika Serikat yang demokratis, dan mengharapkan kerja sama yang lebih erat, antara Indonesia dan Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump," ujar Novanto, begitu Ketua DPR akrab disapa, kepada Plt Dubes AS melalui rilisnya yang dikirim Kamis (8/12).

Novanto juga menyampaikan, kemitraan komprehensif RI-AS yang sudah dibangun sejak tahun 2010, dan diperkuat kembali pada saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke AS bulan Oktober 2015, kiranya masih bisa terus dijalankan oleh pemerintahan Donald Trump.

"Bagi kami, AS adalah mitra penting untuk bidang perdagangan, misalnya, total ekspor Indonesia ke AS pada 2015 sekitar 16,24 miliar dollar AS, sebagian besar adalah ekspor nonmigas sekitar 15,03 miliar dollar AS. AS saat ini masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas bagi Indonesia," paparnya.

Meskipun sebelumnya, sempat ada kekhawatiran di Indonesia, ketika Donald Trump memenangi pemilu presiden AS. Namun, Novanto tetap berprasangka baik, bahwa di bawah pemerintahan AS yang baru akan tetap menjaga hubungan baik kedua negara.

"Tetapi kami berkeyakinan bahwa Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump, akan tetap mempertahankan hubungan baiknya dengan Indonesia," harapnya.

Satu hal penting lainnya, yang juga disampaikan Novanto, keberhasilan Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk Muslim, terbesar di dunia dalam menciptakan demokrasi yang relatif stabil, hendaknya bisa dipahami oleh pemerintahan Trump, sebagai soft power yang menginspiriasi dunia.

Dalam konteks ini, RI-AS sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga, dapat berkolaborasi mempromosikan nilai-nilai perdamaian yang membawa kesejukan bagi dunia.

Berkenaan dengan soal keamanan di kawasan, AS dan Indonesia kiranya juga dapat terus bekerja sama terutama dalam upaya pemeliharaan perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan.

Dalam kesempatan ini, Novanto juga ingin menggarisbawahi kehadiran diaspora Indonesia di AS, dengan segala potensi yang dimilikinya, dapat diandalkan untuk turut memperkuat kerja sama Indonesia-Amerika Serikat.

"Diaspora Indonesia saat ini, memberikan kontribusi positif, baik terhadap AS maupun Indonesia," tambahnya.

Laporan : Bambang Subagio

Baca Juga: Phobia terhadap Muslim, Presiden Amerika Adakan Kerjasama dengan Negara Muslim

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya