Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Daerah.

Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Daerah.

Reporter: Rel- | Editor: Ulun Nazmi
Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Daerah.
Otoritas jasa keuangan.

INFOJAMBI.COM — Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi (OJK Jambi) mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Jambi stabil dan tumbuh positif pada Januari 2025.

Kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Jambi didorong oleh meningkatnya aktivitas ekonomi, kepercayaan konsumen yang membaik, serta inovasi di berbagai segmen industri jasa keuangan.
Pertumbuhan positif di sektor perbankan ditopang oleh pertumbuhan kredit/pembiayaan yang meningkat sebesar 7,94 persen (yoy), terutama pada sektor Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya. 

Baca Juga: OJK Lantik Yan Iswara Rosya Pimpin OJK Provinsi Jambi

Seiring dengan itu, transaksi di sektor pasar modal juga tumbuh sebesar 73,17 persen (yoy), yang terdiri dari transaksi saham dan reksa dana. Namun pembiayaan pada sektor industri keuangan nonbank (IKNB) turun sebesar 0,44 persen (yoy), yang ditopang oleh perusahaan pembiayaan. 

OJK Jambi terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan otoritas terkait serta berupaya meningkatkan akses keuangan masyarakat yang diyakini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui beberapa program kerja, antara lain kegiatan edukasi dan literasi keuangan dan program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). 

Baca Juga: Diseminasi Riset Kolaborasi OJK Institute dan UNEP FI

TPAKD memiliki peran yang krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan Masyarakat, serta berperan sebagai wadah koordinasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.

Perkembangan Sektor Perbankan

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sultra Ventura

Kinerja intermediasi Bank Umum (BU) stabil dan tumbuh, per Januari 2025 kredit tumbuh sebesar 8,00 persen (yoy) menjadi Rp54,41 triliun. Kredit konvensional tumbuh sebesar 6,69 persen (yoy) menjadi Rp48,15 triliun dan untuk pembiayaan syariah tumbuh sebesar 19,23 persen menjadi Rp6,26 triliun.

Terdapat peningkatan pada Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,24 persen (yoy) yang berasal dari DPK perbankan konvensional yang meningkat sebesar 7,96 persen (yoy) menjadi Rp42,52 triliun, dan peningkatan DPK perbankan syariah sebesar 22,80 persen (yoy) menjadi sebesar Rp4,56 triliun.
Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada Januari 2025 tercatat sebesar 115,57 persen atau lebih tinggi dari LDR BU nasional sebesar 88,88 persen. Sementara itu, kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 1,80 persen atau di bawah rasio NPL nasional sebesar 2,15 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh konsumsi sebesar 42,45 persen diikuti investasi sebesar 29,01 persen dan modal kerja sebesar 28,54 persen. 

Selanjutnya, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 46,29 persen dan non-UMKM sebesar 53,71 persen. 

Hal ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 28,78 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 27,72 persen dan perdagangan besar dan eceran sebesar 15,92 persen.

Penyaluran kredit BPR di Jambi mengalami peningkatan pada Januari 2025 sebesar 5,16 persen (yoy) menjadi Rp1,05 triliun, selaras juga dengan peningkatan DPK sebesar 2,96 persen (yoy) menjadi Rp958,07 milyar.

Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Januari 2025 tercatat sebesar 83,45 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 15,84 persen.
Porsi kredit modal kerja sebesar 53,74 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan investasi sebesar 31,26 persen dan konsumsi sebesar 15,00 persen.

Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 83,14 persen dan kepada non-UMKM sebesar 16,86 persen.
Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 22,10 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 19,36 persen.

Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)

Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Januari 2025 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 29,51 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Januari 2025, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,97 miliar kepada 1.563 nasabah dengan NPF sebesar 1,61 persen.

Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi Desember 2024 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,007 triliun atau menurun 0,70 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 3,10 persen.  Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.282.453 kontrak atau meningkat 41,01 persen (yoy).

Sementara itu, industri modal ventura posisi bulan Desember 2024 menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar Rp111,55 miliar, meningkat 7,86 persen (yoy) dan rasio NPF sebesar 2,57persen, turun sebesar 0,96 persen (yoy).

Dari sisi perusahaan pergadaian, posisi bulan Desember 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan aset sebesar 0,81 persen (qtq) menjadi sebesar Rp2,24 miliar. Dari sisi pinjaman yang diberikan menurun sebesar 2,65 persen (qtq) menjadi sebesar 0,92 miliar.

Pada Desember 2024, sektor dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 4,66 persen (yoy) menjadi Rp231,03 miliar dan total investasi meningkat 6,21 persen (yoy) menjadi Rp223,67 miliar.

Perkembangan Sektor Pasar Modal

Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Jumlah investor tercatat sebanyak 136.499 Single Investor Identification (SID), meningkat 14,86 persen (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada bulan Januari 2025 tercatat sebesar Rp108,10 miliar atau meningkat 46,42 persen (yoy).

Sedangkan dari sisi jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp1,01 triliun atau menurun sebesar 6,17 persen (yoy).

Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholders untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen

Sampai dengan Februari 2025, OJK Jambi telah melaksanakan edukasi keuangan sebanyak 6 kegiatan dengan capaian peserta sebanyak 2.470 peserta. Program kegiatan OJK maupun OJK Provinsi Jambi juga dapat dilihat pada media sosial OJK Jambi (instagram: @ojk_jambi).

OJK Jambi juga telah menerima sebanyak 26 pengaduan konsumen, yang terdiri dari 13 pengaduan perbankan dan 13 pengaduan IKNB. Saat ini terdapat 1 pengaduan yang menjadi sengketa sedang dalam proses oleh Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) SJK, 3 pengaduan sedang menunggu tanggapan konsumen, dan sebanyak 7 pengaduan dalam proses penanganan oleh PUJK.

Pada Januari 2025, OJK Jambi menerima adanya informasi terkait dugaan aktivitas keuangan illegal “Whale Front Limited”. OJK Jambi tetap berkomitmen dan memprioritaskan pelindungan terhadap konsumen serta masyarakat dengan lebih responsif menyikapi isu yang ada di masyarakat terkait investasi ilegal maupun isu yang berpotensi menjadi pengaduan pada masyarakat dan LJK diminta melakukan aksi antisipatif lebih dini.

Selanjutnya, OJK Jambi juga telah memberikan pelayanan permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan Debitur (SLIK) baik melalui walk in maupun online mencapai 1.598 permintaan.

Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Pada Febuari 2025 telah dilakukan kegiatan product matching sektor pasar modal dan perbankan yang bekerja sama dengan Bank Jambi dalam rangka implementasi program kerja TPAKD Kabupaten Tanjung Jabung Timur kepada masyarakat, komunitas, dan pelajar setempat. 

Komitmen dan dukungan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan di daerah memiliki peran penting dalam mendorong program percepatan akses di daerah. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan TPAKD dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya