“Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan kualitas hasil panen cabai rawit di Jawa jadi rendah,” jelas Warsono.
Secara tahunan, berdasarkan komoditasnya, inflasi Provinsi Jambi pada Februari 2025, terutama disumbang oleh emas perhiasan (andil 0,06%), kangkung (0,05%), kentang (0,04%), cabai rawit (0,03%) dan ikan serai (0,03%).
Baca Juga: Bank Indonesia Perwakilan Jambi Dirampok, Belasan Karyawan Disandera
Berikut rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi:
Inflasi Kota Jambi, bulanan -0,84% (mtm), tahun berjalan -1,15% (ytd) dan tahunan -0,91% (yoy). Tarif listrik menjadi komoditas penyumbang deflasi utama dengan andil -0,79%, diikuti daging ayam ras (-0,28%), bawang merah (-0,06%), tempe (-0,02%) dan tomat (-0,02%).
Baca Juga: Zola Harap Penelitian SEM Institute – BI Dorong Kemajuan UMKM
Di sisi lain, deflasi lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga pada komoditas kangkung (0,06%), kue kering berminyak (0,04%), cabai merah (0,04%), bayam (0,04%) dan ikan dencis (0,03%).
Di Kabupaten Bungo, inflasi bulanan -0,42% (mtm), tahun berjalan -0,88% (ytd) dan tahunan 0,11% (yoy). Tarif listrik merupakan komoditas penyumbang deflasi utama (-0,45%, disusul daging ayam ras (-0,21%), bawang merah (-0,17%), jengkol (-0,10%) dan petai (-0,06%).
Baca Juga: BI Jalin Kerjasama Kemandirian Ekonomi dan Pemanfaatan Teknologi Informatika
Namun demikian, deflasi lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga emas perhiasan (0,24%), cabai rawit (0,11%), sigaret kretek mesin (0,04%), kangkung (0,04%) dan udang basah (0,04%).
Kabupaten Kerinci, inflasi bulanan 0,09% (mtm), tahun berjalan 0,75% (ytd), dan tahunan 1,73% (yoy). Kentang merupakan komoditas penyumbang inflasi utama dengan andil 0,14%, diikuti ikan serai 0,14%, cabai hijau 0,10%, ketupat (lontong sayur) 0,10% dan ikan tongkol (ambu-ambu) 0,08%.
Kendati begitu, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga daging ayam ras dengan andil -0,41%, tarif listrik -0,40%, jengkol -0,14%, beras -0,09% dan santan segar -0,03%.
TPID Provinsi Jambi bersama kabupaten dan kota akan terus memperkuat upaya pengendalian inflasi daerah melalui berbagai program kegiatan. Itu dilakukan untuk memastikan inflasi tetap terkendali pada 2025.
“Kita dukung sinergi TPID, Satgas Pangan dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif terkait perkembangan inflasi,” tegas Warsono. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com