"Truk- truk batu bara tetap diperlukan dari mulut tambang ke stockpile yang di pinggir sungai Batanghari sebelum masuk ponton yang jaraknya paling dekat 3 KM, jadi sehari bisa minimal narik 4 kali/PP dan mungkin bisa lebih. Tetap mereka ada kerjaan, tinggal dibagi rata misalkan 4 ribu truk," ujar Usman.
Usman juga mendesak perusahaan yang memperoleh izin untuk melakukan aktivitas tambang menyelesaikan tanggung jawab bangun jalan sendiri.
Baca Juga: Curhat ke Polda Jambi, Sopir Batu Bara Minta Tambang Batu Bara Dibuka Lagi
"Jangan lari dari tanggung jawab, selama ini (jalan khusus) tidak pernah selesai," ucap Usman.
Usman beri saran, Al Haris mempertemukan para supir dengan perusahaan tambang agar beroperasi dari mulut tambang ke stockpile pinggir sungai dengan negosiasi harga.
Baca Juga: Cari Solusi Penanganan Angkutan Batu Bara, Kapolda Jambi Temui Deputi I Kepala Staf Kepresidenan
"Perusahaan tidak punya truk sehingga para supir tidak kehilangan pekerjaan," ucapnya.
Andai saja, lanjut Usman, pemprov cepat mengambil langkah itu mungkin demo dapat terkendali.
Baca Juga: DPRD Provinsi Jambi Minta Hentikan Kegiatan Angkutan Batu Bara Selama Mudik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com