Sebagai pemimpin atau individu yang memiliki pengaruh, memiliki rasa malu adalah penting untuk menjaga integritas dan kejujuran. Rasa malu adalah refleksi dari rasa tanggung jawab terhadap tindakan-tindakan dan dampaknya terhadap orang lain. Dengan memiliki rasa malulah mereka dapat menghindari perilaku yang tidak etis atau merugikan.
Selain itu, kekuasaan yang disertai rasa malu juga mencerminkan sikap tawadhu' dan rendah hati. Kekuasaan seharusnya digunakan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan untuk memuaskan ambisi pribadi atau melanggar prinsip-prinsip moral.
Baca Juga: Ketika Bank Menjadi Sarang Perampok
Dengan demikian, kekuasaan yang disertai rasa malu dapat menjadi instrumen yang kuat untuk mendorong perubahan positif dan membangun masyarakat yang lebih baik.
Akhirnya, penting bagi kita semua, baik sebagai pemimpin atau individu biasa, untuk menyadari bahwa kekuasaan dan rasa malu harus saling beriringan. Hanya dengan memiliki rasa malu yang kuat dan memahami tanggung jawab kita sebagai individu yang berilmu dan beradab, kita dapat menjalankan kekuasaan dengan bijaksana, membawa manfaat bagi orang lain, dan menjaga kehormatan serta integritas kita sendiri. Semoga.
Baca Juga: Waspada : Pilkada Bertaruh Nyawa
Penulis adalah Akademisi UIN STS Jambi
Baca Juga: Pancasila: Kitab Kebangsaan Untuk Berbangsa
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com