Kemenkes : Perketat Protokol Kesehatan Demi Lebaran Lebih Aman

| Editor: Admin
Kemenkes : Perketat Protokol Kesehatan Demi Lebaran Lebih Aman

LAPORAN : BS || PUBLISHER : PM

INFOJAMBI.COM - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) dr.Siti Nadia Tarmizi M.Epid, J, mengkhawatirkan perkembangan kasus COVID-19 yang meningkat pada akhir April 2020. Padahal angka penularan kasus COVID-19, telah mengalami penurunan dari Februari hingga Maret

Dari data yang dihimpun, faktor utama lonjakan kasus COVID-19, yakni kelalaian masyarakat menegakkan protokol kesehatan di beberapa tempat umum sehingga menciptakan klaster penularan baru seperti di perkantoran, klaster saalat tarawih, takziah, dan mudik ke kampung halaman.

“Kita melihat kasus konfirmasi positif COVID-19 meningkat. Kita melihat juga sampai minggu keempat April 2021 kematian akibat COVID-19 juga meningkat, ada juga peningkatan kasus yang dirawat di rumah sakit,” ujar Siti Nadia Tarmizi dalam Dialog Produktif bertema "Waspada Peningkatan Klaster Baru", yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan FMB9ID_IKP, Selasa (4/5/2021).

Kondisi tersebut lanjut Siti Nadia perlu dikhawatirkan. Apalagi pada akhir bulan Ramadan masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik setiap tahun.

Nadia mengatakan banyak ada sebagian masyarakat yang mulai mudik terlebih dulu untuk menyiasati larangan mudik mulai 6 Mei 2021. Padahal kalau berkaca kejadian di India, melonggarnya protokol kesehatan, terutama pada perayaan keagamaan menyebabkan terjadinya ledakan kasus yang cukup besar.

“Jangan sampai kita menjadi sumber penularan atau korban penularan dari orang lain. Sehingga menyambut Idul Fitri nanti kita harus perketat protokol kesehatan demi terhindar dari kesakitan dan kematian,” kata Nadia.

Sementara itu Indonesia juga masih perlu melakukan proses panjang dalam membentuk herd immunity bagi 181,5 juta penduduknya. Program vaksinasi pemerintah yang menyentuh angka 20,4 juta pada 3 mei lalu masih belum saatnya untuk dirayakan atau memberikan rasa aman berlebihan kepada masyarakat sehingga mengabaikan protokol kesehatan.

“Euforia vaksinasi terus kita tekan, dan selalu kita informasikan kepada setiap orang yang divaksinasi bahwa kita masih dalam masa pandemi, sehingga vaksinasi saja tidak cukup memberikan perlindungan. Tentunya harus melaksanakan protokol kesehatan,” tambah dr. Nadia.

Sedangkan dr. Fala Adinda, Anggota Satgas Penanganan COVID-19 Subbidang Mitigasi, juga mengingatkan bahwa pandemi ini masih terus berjalan. Terlebih. adanya mutasi virus baru, diharapkan Indonesia tidak mengikuti negara tetangga yang sudah memasuki gelombang ketiga, dan diikuti dengan kasus baru yang melonjak.

“Longgarnya protokol kesehatan yang terjadi di sekeliling kita sebenarnya menjadi semacam lampu merah. Walaupun sudah ada program vaksinasi jangan sampai protokol kesehatan ini menjadi longgar, " katanya.

Untuk itu semua elemen bangsa terus menerus mengingatkan sesamanya agar tidak jenuh dengan kondisi saat ini.

“Kita harus kembali lagi kepada individu masing-masing. Maukah terus menjalankan protokol kesehatan, jangan terlena dengan penurunan curva atau kejenuhan karena pandemi sudah berjalan lebih dari satu tahun,” jelas dr. Fala.|||

Baca Juga: Mahasiswa Akan Tagih Janji Chumaidi

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya