Kilas Balik Perjuangan Bambang Bayu Suseno: Melawan Anomali di Pilkada Muaro Jambi 2024

Kilas Balik Perjuangan Bambang Bayu Suseno: Melawan Anomali di Pilkada Muaro Jambi 2024

Reporter: Opini | Editor: Ulun Nazmi
Kilas Balik Perjuangan Bambang Bayu Suseno: Melawan Anomali di Pilkada Muaro Jambi 2024
Bambang Bayu Suseno (BBS) || Dok

Oleh: Zuandanu Pramana

Kamis, 20 Februari 2025 adalah hari yang bersejarah bagi Kabupaten Muaro Jambi, karena untuk pertama kalinya sejak pemekaran dari wilayah Batanghari pada tahun 1999, tanah yang berjulukan Bumi Sailun Salimbai itu memastikan bahwa masyarakatnya tidak terbelenggu dengan paham primordialisme. Dengan resminya Bambang Bayu Suseno (BBS) sebagai Bupati Muaro Jambi periode 2025-2030, masyarakat Muaro Jambi berhasil membuktikan bahwa bukan hanya zaman dan teknologi yang berkembang maju, tapi juga pemikiran dan nalar.

Baca Juga: Wabup, Dandim dan Kapolres Sambut Kapolda Jambi

Bambang Bayu Suseno, atau yang akrab disapa dengan akronim BBS, dalam perjalanan karirnya menerapkan gaya politik yang lebih mengedepankan narasi dan gagasan. Ia percaya bahwa masyarakat saat ini sudah semakin cerdas, sehingga lebih banyak menggaungkan visi dan misi yang dikemas dengan tajuk Muaro Jambi Berbakti. Visi tersebut terdiri dari 5 misi dan 12 program unggulan yang saling berkaitan, namun tetap berfokus pada satu tujuan, yaitu untuk membuat Kabupaten Muaro Jambi jadi lebih baik dan maju lagi.

Menurut hasil perolehan suara yang telah ditetapkan KPU, BBS meraih total 73.367 suara, selisih sebanyak 12.686 dari pesaing terdekatnya Zuwanda. Perbedaan yang jauh tersebut membuat BBS tak tergoyahkan meski sempat menghadapi perkara gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Kendati menang dengan perbedaan suara besar dan posisi yang kuat, perjalanan yang dihadapi BBS selama proses tahapan Pilkada 2024 tidak selalu mudah dan mulus, belum lagi berkembang isu di tengah masyarakat bahwa BBS merupakan calon bupati yang sulit menang, selain dari bukan asli warga lokal, partai sendiri pun enggan untuk melirik dengan lebih memilih mengusung calon petahana. 

Baca Juga: PAN Muaro Jambi Cari Caleg Sejalan

Dengan kondisi yang seperti itu, bagaimana lika-liku perjuangan Bambang Bayu Suseno dalam menghadapi Pilkada Muaro Jambi tahun 2024?

Maju Jadi Calon Bupati, BBS Jawab Tantangan dan Peluang Pasca Ditinggal PAN

Baca Juga: Ririn Novianty Dilantik Jadi Pengurus DPD Muslimat Al-Ittihadiyah

Partai Amanat Nasional (PAN) sudah mendarah daging dalam diri BBS. Ia memulai karirnya di dunia politik bersama dengan partai berlambang matahari tersebut, terhitung, hingga kini sudah lebih dari dua dekade sejak langkah kaki pertama dipijaki. Sebagai kader orisinil yang dibina dan terbina sejak lama, tentu lebih dari pantas bagi PAN untuk mendukung BBS dalam setiap langkah menjajaki karir di dunia politik, apa lagi, membesarkan kader artinya sama dengan membesarkan partai itu sendiri. 

Langkah serius pertama yang dipilih BBS untuk memulai karir dan mengabdi pada masyarakat dimulai tahun 2004. Kala itu, ia mencoba peruntungan dengan mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD Provinsi Jambi. Memang gagal, namun hal itu rupanya berarti banyak. Sejak kegagalan pertama tersebut, sampai hari ini BBS terus meraih kesuksesan dan diberi kepercayaan oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Muaro Jambi. Tercatat, ia pernah menjadi Anggota DPRD provinsi dari Dapil Muaro Jambi-Batanghari selama 2 periode, yaitu tahun 2009-2014 dan 2014-2019. 

BBS lolos ke kursi legislatif provinsi dengan konstituen yang mayoritas ada di Kabupaten Muaro Jambi. Sadar akan hal itu, sebelum habis masa jabatan periode kedua sebagai dewan provinsi, ia memutuskan untuk naik ke tingkatan pengabdian yang lebih tinggi, mengambil momentum pada Pilkada tahun 2017. PAN menugasinya untuk mendampingi Masnah Busro yang sebelumnya berbaju Golkar. Tahun itu, Masnah dan BBS sukses mengalahkan pesaing beratnya Ivan Wirata. 

Sebagai Wakil Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno berhasil membangun citra baik lewat kerja-kerja nyata. Pola komunikasi santun dan gaya kepemimpinan yang populis membuat masyarakat menaruh kepercayaan besar padanya. Meski sudah lepas dari amanah sebagai anggota dewan, rupanya masyarakat tidak ingin kehilangan perjuangan yang sudah terlanjur dimulai BBS lewat badan legislatif tersebut. Karena itu, atas aspirasi dari masyarakat yang masih menaruh kepercayaan, istri BBS, Ririn Novianty terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jambi dari Dapil yang sama pada tahun 2019, dan duduk kembali untuk periode kedua tahun 2024-2029. 

Aspirasi dan harapan pada BBS semakin besar, hasrat kuat masyarakat yang ingin melihat Kabupaten Muaro Jambi punya progres pembangunan nyata mulai mendorong BBS untuk maju langsung sebagai kepala daerah. Masyarakat percaya jika komando pembangunan akan lebih baik di bawah kepemimpinannya. Dorongan-dorongan yang muncul membuat BBS mempersiapkan diri jauh sebelum tahapan Pilkada dimulai. Sosialisasi awal dilakukan lewat baliho meski hanya kecil-kecilan, begitu juga dengan lobby untuk meraih dukungan dari partai.

Mendekati pendaftaran pencalonan untuk Pilkada Muaro Jambi tahun 2024, terjadi dualisme dalam SK rekomendasi dukungan dari PAN. Bukan hanya BBS, Masnah rupanya juga mendapat SK rekomendasi yang sama. Selaku kader yang punya nilai historis panjang, BBS sempat merasa optimis sebelum akhirnya kandas dengan keputusan final yang dikeluarkan Ketua DPW PAN Jambi, H. Bakri, karena lebih memilih Masnah untuk dicalonkan kembali di Muaro Jambi.

Dukungan yang kandas dari PAN pasti menimbulkan guncangan bagi BBS. Apa lagi, potensi untuk meraup suara banyak akan lebih terlihat jika maju bersama partai pemenang pemilu lokal tersebut. Alih-alih menyerah, BBS justru tetap melaju ke arena pertarungan dengan bermodal dukungan dari PSI, PKB, PKS dan Perindo. Ia menggaet Junaidi H. Mahir (Jun) yang diyakini punya basis besar, mengandalkan nama keluarga Mahir yang sudah tersohor sejak dipimpin oleh kakaknya Burhanuddin pada tahun 2006.

Pasca ditinggal PAN di Pilkada Muaro Jambi tahun 2024, BBS punya kesempatan untuk menjawab tantangan pembuktian kualitas sebagai figur politik yang kuat. Beloknya dukungan ke Masnah yang bukan kader orisinil rupanya menjadi peluang tersendiri, banyak loyalis dan simpatisan justru menolak arahan PAN dengan tetap mendukung BBS karena simpati. Dukungan tersebut diberikan secara terbuka maupun senyap.

Melawan Anomali Lewat Ide dan Narasi

Pertarungan BBS bersama pasangannya Jun bukan hanya soal melawan kandidat kontestan lain, namun juga pertarungan melawan sesuatu di luar kebiasaan (red: anomali). Ada beberapa anomali yang membuat perjuangan BBS untuk menang semakin pelik. 

Pertama, adalah maju tanpa dukungan dari partai sendiri. Sebagai partai pemenang Pemilu baik di tingkat provinsi maupun Kabupaten Muaro Jambi, PAN punya basis suara yang kuat. Dukungan dari PAN menjadi poin penting paling awal untuk merefleksikan kualitas diri pada publik. Pada dasarnya, dukungan partai sendiri terlebih PAN, akan jadi perhitungan politik di atas kertas untuk mengukur seberapa besar potensi menang seorang calon. Dengan tidak direkomendasikannya BBS oleh PAN, publik akan menilai bahwa secara hitung-hitungan di internal partai, Masnah Busro sebagai petahana 01 di Muaro Jambi lebih potensial untuk kembali melanjutkan kepemimpinan.

Selain tidak direkomendasikan partai sendiri, BBS juga harus menghadapi koalisi gemuk dari calon petahana tersebut. Terhitung, ada tiga partai besar yang jadi penyokong Masnah dalam pertarungan, di antaranya PAN, Gerindra, dan Golkar. Ketiga dukungan dari partai tersebut membuat Masnah jadi calon yang paling kuat di atas kertas, dengan mengantongi 14 kursi DPRD Muaro Jambi dan 36 persen suara sah Pemilu Legislatif. Sementara BBS, hanya disokong oleh 23 persen suara sah Pemilu Legislatif dan 9 kursi DPRD.

Hal anomali kedua yang dihadapi BBS adalah persoalan ego kedaerahan. Isu mengenai ini mencuat cukup kencang selama periode tahapan Pilkada. BBS yang notabene tidak berdarah asli lokal membuat sebagian orang berpendapat ia akan sulit untuk mengalahkan calon lain yang sudah jelas asli putra daerah. Pun juga dalam catatan sejarah berdirinya Kabupaten Muaro Jambi, memang belum pernah ada bupati yang bukan orang asli lokal. Kendati begitu, BBS tampaknya tak pernah ambil pusing, ia meyakini dengan rekam jejak sebagai Anggota DPRD Provinsi Jambi 2 periode beserta pengalaman sebagai wakil bupati, masyarakat tidak akan membatasi diri demi kemajuan daerah.

Anomali terakhir adalah persoalan gaya kampanye. Siapa sangka bahwa pemenang dengan selisih suara hingga 12.686 ini rupanya tidak memiliki sistem tim dan relawan yang terstruktur seperti kebanyakan calon. Selama masa kampanye, tidak ada sama sekali pelantikan tim pemenangan ataupun tim relawan, hal itu berarti bertaruh pada kemungkinan yang kecil. Karena biasanya, agar sosialisasi masif sampai ke tempat-tempat tak terjangkau, dibutuhkan tim dan koordinator untuk setiap desa. Akan tetapi hal itu sama sekali tak berarti bagi BBS, tokoh berdarah jawa tersebut punya taktik gerilya sendiri yang sulit terbaca oleh lawan.

Dalam salah satu pidatonya, BBS memang pernah menyampaikan bahwa masyarakat siapapun itu, dalam rangka untuk mendukung dan memenangkannya tidak perlu menunggu arahan ataupun komando, tanpa koordinasi semua harus bergerak masing-masing untuk tujuan baik dengan dasar semangat kemajuan daerah. Pidato yang disampaikan BBS itu ditindaklanjuti dengan ide dan narasi yang menjanjikan, visi-misi serta program unggulan yang dicanangkannya mampu memantik masyarakat, agar secara tidak langsung menjadi bagian dari tim pemenangan, meski tidak di-SK-kan secara resmi.

Di sisi lain, dengan tajuk visi Muaro Jambi Berbakti, BBS ingin agar perjuangannya juga disokong dengan semangat yang sama dari masyarakat, yaitu semangat berbakti. Tidak ada pelantikan tim relawan, tidak ada iming-iming uang operasional, semua berbakti dengan ketulusan. Ide dan narasi yang disampaikan BBS membuatnya punya peluang untuk menang menghadapi anomali dalam perhelatan Pilkada Muaro Jambi 2024. Bersamaan dengan itu pula ia bisa mengukir sejarah baru sebagai bupati pertama yang bukan asli warga lokal.

Kini, buah dari ide yang dibawanya lewat 5 misi dan 12 program unggulan berujung manis. Tinggal masalah pembuktian kecakapan implementasi program selama lima tahun ke depan. Gagasan yang paling diingat masyarakat mungkin adalah membangun dari desa, program yang harus menjadi pilar utama pembangunan.

Perjuangan BBS meraih kursi kepemimpinan daerah telah usai, namun ajang pembuktian sebagai pemimpin baru akan dimulai. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah menjaga kepercayaan masyarakat. Seperti yang pernah disampaikannya, kepercayaan adalah kunci keberlanjutan karir seorang politikus; sekali rusak, maka hal itu berarti selesai.

Selamat atas dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi periode 2025-2030, Bambang Bayu Suseno dan Junaidi H. Mahir. Semoga kepemimpinan mereka mampu memenuhi harapan masyarakat dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan(*) 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya