Oleh: Drs H Arpani (Anggota Tim Ahli Gubernur Jambi Bidang Keungan Daerah).
KAMI bermaksud merespons artikel yang diterbitkan pada tanggal 3 November 2024, yang membahas isu penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) 2025 sebesar Rp833 miliar dan potensi dampaknya terhadap pembangunan serta pelayanan publik di Provinsi Jambi.
Baca Juga: APBD-P Tanjabbar Rp 1,124 Triliun
Klarifikasi ini penting untuk memastikan publik memperoleh informasi yang akurat dan tidak disesatkan oleh pernyataan-pernyataan pembenci (haters) yang seringkali hanya berdasarkan asumsi tanpa menggunakan data dan informasi yang valid.
Kami berharap penjelasan ini dapat memberikan perspektif yang lebih objektif mengenai kondisi APBD 2025 yang sesungguhnya, serta menyajikan proses pembahasan dan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi dinamika anggaran di masa mendatang.
Baca Juga: Pembahasan APBD Merangin Molor, Haris Segera Terbitkan Perkada
Pernyataan bahwa APBD Jambi 2025 akan mengalami penurunan drastis tidak sepenuhnya akurat karena belum ada kepastian final dan masih terdapat peluang peningkatan. Justifikasinya sebagai berikut:
1. APBD 2025 masih dalam pembahasan di DPRD. Pernyataan mengenai penurunan APBD 2025 ini terlalu dini, mengingat Rancangan APBD (RAPBD) 2025 belum disahkan. Saat ini, RAPBD 2025 masih dalam tahap pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jambi. Proses ini mencakup pembahasan di tingkat komisi dan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dijadwalkan melalui rapat Badan Musyawarah (Bamus). Oleh karena itu, angka yang diproyeksikan saat ini belum final dan masih dapat berubah.
Baca Juga: DPRD Merangin Diberi Waktu Sampai 14 Februari
Sebagai klarifikasi dalam Rancangan KUA PPAS APBD 2025 adalah 4,36 T. Jika kita bandingkan dengan Rancangan KUA-PPAS APBD TA 2024 sebesar Rp.4.32 T, ternyata rancangan 2025 mengalami peningkatan. Oleh karena itu, jika ingin membandingkan harus “apple to apple” serta tidak menggunakan perbandingan statis (statistic comparative), seyogyanya menggunakan perbandingan dinamis (dynamic comparative).
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com