JAKARTA, INFOJAMBI.COM – Plaza Indonesia dengan bangga mengumumkan Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) 2024, yang kembali digelar tahun ini.
Sebagai salah satu perayaan sinema hadir sejak 2015 di Indonesia, PIFF dinantikan kalangan penggemar film dan profesional industri, mengangkat tema “Love’s Mosaic - A Cinematic Celebration of Human Connection”.
Zamri Mamat, Deputy Chief Marketing Officer Plaza Indonesia menyatakan, sebagai destinasi belanja yang mengedepankan kebudayaan dan kreativitas di pusat kota.
Plaza Indonesia bukan hanya mal, tapi juga tempat bagi para pecinta film dan profesional industri, untuk merayakan industri film yang makin berkembang.
PIFF adalah perwujudan komitmen Plaza Indonesia mendukung pertumbuhan industri film di Indonesia. PIFF menjadi platform untuk mengedepankan keunggulan sinematik dan mengapresiasi karya-karya berkualitas di Indonesia.
PIFF 2024 menampilkan sejumlah film terbaik, dari dalam negeri dan mancanegara. Rangkaian film ini mencakup berbagai genre, mulai dari drama, komedi, hingga dokumenter.
Film-filmnya menceritakan kisah-kisah menggugah dan meresahkan, menghadirkan beragam perspektif dan pengalaman yang memperkaya dunia sinema.
Film yang akan ditayangkan, diantaranya:
● SARA (Indonesia) - Sebuah karya yang menggugah dari sineas lokal Ismael Basbeth, yang menyoroti perubahan budaya dan identitas dalam masyarakat desa.
● Women From Rote Island (Indonesia) - Sebuah film yang memikat dari Jeremias Nyangoen, mengangkat isu-isu gender dan perubahan sosial di sebuah pulau terpencil di Indonesia Timur.
● Fallen Leaves (Finlandia) - Sebuah kisah modern dari Aki Kaurismaki tentang pertemuan tak terduga dan pencarian kebahagiaan di tengah kesendirian kota Helsinki.
● The Zone of Interest (Amerika Serikat) - Sebuah narasi mendalam dari Jonathan Glazer yang mengeksplorasi kisah cinta dan kehidupan di tengah kekejaman Holocaust.
● Four Daughters (Tunisia) - Sebuah karya dari Kaouther Ben Hania yang menggugah tentang perjuangan seorang ibu untuk melindungi anak-anaknya di tengah tekanan sosial dan politik.
● In Our Day (Korea Selatan) - Sebuah kisah sederhana dari Hong Sang-soo tentang pertemuan yang tak terduga dan momen kecil yang memperdalam hubungan antarmanusia.
Sugar dan Liya dari Amygdala Cinema, selaku kurator film PIFF menjelaskan, PIFF 2024 membawa tema yang sangat inspiratif.
Tidak hanya mengundang penonton menikmati film, tapi juga menyelami keberagaman, keceriaan, dan kehangatan koneksi yang ditawarkan oleh seni sinema.
Tema ini bukan sekadar panggilan menonton film, melainkan juga ajakan menjelajahi beragam nuansa emosi dan pengalaman manusia yang disajikan melalui silver screen.
Melalui setiap cerita, PIFF 2024 mengajak penonton merenungkan perbedaan dan persamaan, serta menemukan keindahan dalam keragaman yang menjadi kaya akan warna dalam dunia sinema.
Asha Dara, seorang pemeran dalam film SARA, sangat bersemangat berbagi pengalaman dengan para penggemar sinema di PIFF.
Film ini memiliki pesan kuat tentang kekuatan perempuan dan budaya lokal. Asha yakin film ini tidak hanya menghibur, tapi juga berkesan bagi penonton, memicu pembicaraan tentang kesetaraan gender, pelestarian budaya, dan kekuatan bercerita.
Isu di film SARA bagi sebagian orang Indonesia mungkin dianggap tabu. Tapi tidak dengan Ismail Basbeth. Dia mengemasnya dengan menonjolkan sisi kemanusiaan.
Bahkan kisah hidup seorang transpuan dalam film garapannya mampu ditayangkan di festival internasional, yaitu Busan International Film Festival 2023, Oktober lalu.
Charlie Meliala, produser film SARA menambahkan, partisipasi film ini dalam PIFF adalah sebuah kehormatan.
Dia percaya festival ini tidak hanya memberi wadah untuk memperluas jangkauan penonton, tapi juga memperkuat ikatan antara pembuat film dan penonton.
Plaza Indonesia Film Festival 2024 berlangsung pada 20 - 23 Februari 2024, di XXI Plaza Indonesia.
Untuk informasi jadwal dan tiket, kunjungi situs web resmi Plaza Indonesia Film Festival di piff.plazaindonesia.com. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com