Pasalnya, sudah cukup lama komoditas ini tidak bergerak. Harga anjlok. Bahkan sejumlah petani pinang sudah menebang pohon pinang usia produktif, lantaran harganya tak sesuai dengan biaya operasional.
Romi bergerak cepat. Dari hasil telaahnya, anjloknya harga pinang lantaran pengaruh tata kelola ekspor impor. Posisi tawar eksportir lemah, sementara intervensi negara-negara pengimpor terlalu dominan.
Baca Juga: Menjawab Kebingungan Petani Pinang Tanjung Jabung Timur
Salah satu solusi yang diupayakan, membentuk asosiasi petani pinang yang merupakan kesatuan seluruh pihak terkait dalam tata kelola pinang.
Hal ini demi meningkatkan posisi tawar Indonesia dalam tata niaga pinang dengan negara-negara tujuan ekspor.
Baca Juga: Gaya Bupati Romi Membangun Semangat Nasionalisme
Salah satunya berkaitan dengan terlalu tingginya bea masuk dan pajak yang dikenakan pada pinang Indonesia yang masuk ke negara-negara itu.
Akibatnya, harga di tingkat petani jadi sangat tertekan. Hal inilah yang diupayakan Romi mengurainya, agar skemanya saling menguntungkan.
Baca Juga: Bupati Mulia, Romi Ingin Makmurkan Masjid
“Nah, untuk ikhtiar itu, kita tidak bisa sendiri. Kota butuh dukungan negara, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan kementerian terkait lainnya,” jelas Romi.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com