Membaca Pesan Politik Surya Paloh dan Partai Nasdem.

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat ( Partai Nasdem) Surya Paloh mengumumkan sendiri tiga bakal calon presiden Partai Nasdem untuk berlaga pada Pemilu 2024, Jumat (17/6) malam.

Reporter: ..... | Editor: Admin
Membaca Pesan  Politik Surya Paloh dan Partai Nasdem.
Ilham Bintang
mewawancarainya secara khusus dan menuliskan jalan pikirannya yang  " out of the box".  Maksudnya, ia ingin mengubah stigma Golkar dari partai " tertutup" menjadi partai modern. Yang membuka pencalonan sosok pemimpin bangsa  di luar Partai Golkar.  

Paloh kalah dalam Konvensi  Golkar 2004 itu. Tapi, itu tak membuatnya  jera memperjuangkan perlunya  menemukan sosok negarawan untuk memimpin negara. 

Karena sulit mengubah watak Golkar lama yang sudah berkarat, Paloh pun meninggalkan partai itu. Tahun 2011 ia mendirikan Partai Nasdem. Lewat Nasdem, Paloh leluasa memperjuangkan ide yang out of the box itu. Dia pun menemukan hal yang  diidamkannya sejak dulu : ternyata ada pada diri Anies Baswedan, Andhika Pratama dan Ganjar Pranowo. Kebetulan  dua dari tiga nama yang itu  klop dengan aspirasi luas rakyat  Indonesia. Nama- nama itu sejak dua tahun lalu sudah bertengger di papan atas, sudah diuji berkali- kali oleh pelbagai lembaga survey. 

Baca Juga: Nasdem Kota Sungai Penuh Resmi Buka Penjaringan Balon Walikota

Pemilu memang masih lama, dua tahun lagi. Tapi marketing  Rakernas Nasdem luar biasa. Mempercepat  masyarakat memberi perhatian pada pesta demokrasi sekali lima tahun itu. 
Menempatkan Paloh sebagai seorang Enterpreuner kampiun. Ibarat produser film, Paloh jauh- jauh hari sudah "membooking" artis papan atas untuk membintangi film produksi terbarunya. 

Dalam dunia film dunia maupun Indonesia, produser film yang punya kontrak eksklusif dengan artis papan atas, sama dengan sudah mengantongi seluruh hasil penjualan karcis bioskop sebelum  syuting mulai. Sang produser akan menjadi kiblat seluruh penyalur film bioskop dunia serta distributor  penayangan untuk media televisi.

Baca Juga: NasDem Belum Terima Surat Pengunduran Diri Fachrori dan Rahima

Posisi kiblat akan membuat seluruh biaya produksi film akan mengalir dari para distributor. Bukankah posisi Anies dan Ganjar adalah aktor superstar dalam politik kita?  Dari segi ideologinya pun Paloh terasa lebih cerdas.  Melalui Rakernas, Paloh dan Nasdem  berhasil melekatkan kembali seluruh isi konstitusi di kepala  seluruh rakyat Indonesia bahwa pada Pemilu 2024 nanti adalah momen penggantian presiden.  Titik. 

Baca Juga: Indonesia Akan Berdiri Gagah Jika Andika Perkasa Jadi Presiden

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya