“Kami awalnya diberitahu oleh ketua kampung. Karena kondisinya waktu itu kritis, kami bawa ke rumah sakit,” kata Abdul Razak, warga Kerinci yang juga tinggal di Malaysia kepada INFOJAMBI.
Abdul Razak mengakui kondisi Syahrel saat ini sangat mengkhawatirkan. Jangankan untuk berobat, untuk makan saja susah.
Baca Juga: Timwas TKI DPR Kunker ke Hongkong
Untuk menyelamatkan Syahrel, pria yang sudah kurus kering itu kini dititipkan di tempat penampungan warga terlantar.
“Karena tidak ada biaya lagi, dia kami tempatkan di Rumah Kebajikan Masyarakat di Kuala Lumpur,” jelas Abdul Razak.
Baca Juga: Pemberdayaan Ekonomi Tekan Minat Masyarakat Menjadi TKI
Menurut Abdul Razak, Syahrel saat ini ingin pulang ke Indonesia. Keinginannya itu sejalan dengan saran rekan-rekannya sesama dari Kerinci.
“Cuma untuk memulangkannya ke Kerinci biayanya tidak ada. Kabarnya RM.4.000 atau sekitar 14 juta rupiah,” ungkap Abdul Razak.
Baca Juga: Tak Ada Biaya, Jenazah TKI Asal Sungaipenuh Terlantar di Malaysia
Abdul Razak mengharapkan Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Kerinci bisa mencarikan solusi memulangkan Syahrel.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com