Hal itu juga menjadi peluang bagus bagi Airlangga untuk menjadi capres KIB. Menurut Ujang, persaingan di KIB harus dilihat dari indikator suara. Perolehan Golkar lebih tinggi dibanding PPP dan PAN dalam Pemilu 2019, baik jumlah suara maupun jumlah kursi di DPR.
"Artinya dalam konteks kalkulasi dan rasionalisasi politik maka capres Golkar adalah bisa Airlangga," tandas Ujang.
Baca Juga: Hannover Messe Momentum Indonesia Unjuk Gigi Bidang Manufaktur
Selain itu pencapresan Airlangga juga menunjukkan harga diri partai yang tergabung di KIB karena mampu mengusung capres dari internal KIB. "Tetapi yang bagus ketika KIB mengusung capres internal karena berkaitan dengan harga diri partai dan KIB," ubgkapnya.
Ujang juga menilai kemunculan dukungan untuk Airlangga sebagai hal yang positif mengingat status Airlangga sebagai capres resmi Golkar.
Baca Juga: Semua Provinsi Berlaku PPKM Mikro Hingga 14 Juni
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com