Unja kampus terbesar dan terbaik di Provinsi Jambi. Banyak lulusan SLTA bermimpi kuliah di kampus yang berada di Mendalo, Muaro Jambi itu. Diperkirakan jumlah mahasiswanya mencapai 31 ribu orang.
Tahun ini saja yang masuk UNJA baik dari Jambi maupun daerah lain mencapai puluhan ribu orang dan yang diterima lebih kurang 7000 mahasiswa dan yang mendaftar ulang lebih kurang 6472 mahasiswa baru.
Baca Juga: UNJA Sosialisasikan Pertumbuhan Ekonomi di Merangin
Kehadiran 6472 mahasiswa baru di tambah 25 ribu mahasiswa lama berdampak besar terhadap roda perekonomian warga sekitar. Dari pemilik rumah sewa, jual makanan/ minuman/pulsa dan kebutuhan sehari hari lainnya.
" Kami memiliki 5 kamar sewaan dan juga jualan nasi dan minuman. Sangat membantu ekonomi keluarga. Kendalanya waktu liburan panjang mahasiswa balik kampung, jualan sepi," jelas Mang Udin.
Baca Juga: Unja Bangun Empat Gedung Baru. Ini Penampakannya...
Pedagang gorengan juga merasa kehadiran kampus Unja, kalau hari biasa setiap hari bisa jual beli mencapai Rp 1 juta. " Apalagi mulai masuknya mahasiswa baru, omset meningkat. Kendalanya saat liburan panjang jualan sepi," tambah Yono pedagang gorengan sistim nomaden ini.
Menurut Sekdes Mendalo Indah, Susilo, tercatat sekitar 100 lebih bangunan yang berstatus rumah sewa. Satu bangunan memiliki empat hingga 50 kamar. Harga kamar bervariasi tergantung fasilitas dan bangunan yang bagus. Dari harga Rp 3 juta hingga Rp 6 juta pertahunnya.
Baca Juga: Rektor Unja Jadi Pembicara Seminar Bersama Belasan Profesor
Banyak nya rumah sewa yang tersebar di sekitar Desa Mendalo Indah yang sebagian besar penghuninya pendatang baik berasal dari kabupaten dalam Provinsi Jambi dan luar Provinsi Jambi juga berdampak kenakalan muda mudi.
"Setiap tahun ada saja pasangan mahasiswa dan mahasiswi yang bukan muhrim tertangkap basah di kamarnya yang dicurigai melakukan hal tidak senonoh. Biasanya rumah kos yang pemiliknya tidak bertempat tinggal di samping rumah sewaannya." jelasnya.
Pemerintah desa dan masyarakat sekitar mengamankan pelaku. Diberi nasehat dan dilaporkan ke kampus dan orang tua yang bersangkutan. " Kalau tertangkap basah melakukan hubungan intim, harus dilakukan acara adat cuci kampung." Ungkapnya.
Sedangkan penguna narkoba belum ada laporan atau tertangkap tangan. Tapi pihak desa selalu memantau kejahatan ini.
Dan yang dikeluhkan pemilik sewaan maraknya permainan game dan judi online. Untuk melarangnya susah, mereka main di kamar malam hari.
"Beberapa mahasiswa yang DO gara gara kecanduan game dan judi online ini. Tidak pernah masuk kampus, uang tiap bulan dikirimi orang tuanya. Uangnya habis untuk main ini," jelas Mursyid pemilik salah satu rumah kos.*****
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com