Normalisasi Pasokan Komoditas Bergejolak Dorong Stabilitas Harga di Provinsi Jambi

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi itu lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2022 yang tercatat 1,27 % (mtm).

Reporter: Tim Liputan | Editor: Doddi Irawan
Normalisasi Pasokan Komoditas Bergejolak Dorong Stabilitas Harga di Provinsi Jambi
Suasana Pasar Tradisional Angso Duo, Kota Jambi || Foto : MS

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM – Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 1,19 % (mtm) pada Agustus 2022. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi itu lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2022 yang tercatat 1,27 % (mtm). 

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada Agustus 2022 tercatat 7,70 % (yoy), lebih rendah dibanding inflasi pada bulan sebelumnya 8,55 % (yoy). 

Baca Juga: Tekan Inflasi, Zola Akan Undang BI

Sepanjang tahun 2022, Provinsi Jambi mencatat inflasi 5,69 % (ytd). Jenis barang dan jasa yang mendorong deflasi diantaranya cabai merah -23,44 % (mtm), bawang merah -34,07 % (mtm), daging ayam ras -13,65 % (mtm), cabai rawit -34,08 % (mtm), dan minyak goreng -2,09 % (mtm).

Kondisi ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution, melalui siaran pers, Selasa 6 September 2022.

Baca Juga: Toko TPID Hadir Dapat Kendalikan Inflasi Pangan

Suti menjelaskan, deflasi yang terjadi pada komoditas aneka cabai dan bawang merah, didorong oleh normalisasi pasokan di tengah peningkatan jumlah produksi, akibat penurunan intensitas curah hujan seiring La Nina yang menuju lemah-netral, sehingga mendukung panen di beberapa wilayah sentra produksi pada akhir Juli dan Agustus 2022. 

Normalisasi pasokan juga didukung intensifikasi kegiatan pasar murah dan sidak pasar yang dilakukan pada bulan berjalan. Deflasi juga didorong oleh penurunan harga komoditas daging ayam ras, seiring surplus pasokan day old chick (DOC) pada bulan berjalan, sehingga menopang ketersediaan pasokan.

Baca Juga: Inflasi Jadi Parameter Keberhasilan Pembangunan Ekonomi Daerah

Peningkatan pasokan minyak goreng seiring implementasi program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), serta minyak goreng kemasan murah oleh Kementerian Perdagangan, turut memberikan andil pada deflasi Agustus 2022. 

Sementara itu, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh peningkatan harga pada sejumlah komoditas, seiring transisi pemenuhan stok menjelang panen di bulan September 2022. Inflasi diantaranya terjadi pada komoditas bahan bakar rumah tangga, beras, angkutan udara, emas perhiasan, serta tarif listrik.

Adapun rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

Kota Jambi
Bulanan : deflasi 1,16% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 5,72% (ytd)
Tahunan : Inflasi 7,77% (yoy)

Cabai merah menjadi komoditas penyumbang deflasi tertinggi di Kota Jambi, dengan andil -0,79 %. Selain itu, komoditas lain seperti bawang merah (andil -0,28 %), daging ayam ras (andil -0,22 %), cabai rawit (andil -0,12 %), serta telur ayam ras (andil -0,03 %) turut mendorong deflasi Agustus 2022.

Di sisi lain, peningkatan harga bahan bakar rumah tangga menjadi salah satu komoditas penahan deflasi yang lebih dalam, dengan andil 0,16 %. Selain itu, beras (andil 0,13 %), angkutan udara (andil 0,07 %), emas perhiasan (andil 0,02 %), dan tarif listrik (andil 0,02 %), turut menjadi komoditas utama penahan laju deflasi yang lebih dalam.

Kabupaten Bungo
Bulanan : deflasi 1,44 % (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 5,40 % (ytd)
Tahunan : inflasi 7,20 % (yoy)

Cabai merah menjadi salah satu komoditas utama penyumbang deflasi dengan andil sebesar -0,92%. Selain itu, bawang merah (andil -0,42%), minyak goreng (andil -0,17%), cabai rawit (andil -0,15%), dan daging ayam ras (-0,06%) turut berkontribusi dalam menahan laju inflasi di Kabupaten Bungo. 

Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga yang terjadi pada beras (andil 0,05 %), bahan bakar rumah tangga (andil 0,04 %), angkutan udara (andil 0,04 %), ikan asin teri (andil 0,04 %), dan kangkung (andil 0,03 %).

Suti mengungkapkan, mempertimbangkan masuknya periode panen beberapa komoditas pada September 2022, serta implementasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di tengah transmisi harga global ke domestik yang terus berlanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan pada September 2022 deflasi kembali terjadi, meskipun terbatas dibanding realisasi bulan laporan.

Deflasi pada September 2022 didorong oleh prospek komoditas hortikultura di berbagai sentra produksi sejak akhir Juli 2022, serta masuknya musim panen beras pada September 2022 di beberapa sentra produksi. 

Selain itu, kelompok transportasi juga diprakirakan memberi andil pada deflasi September 2022 yang didorong penurunan tarif angkutan udara, seiring tren penurunan harga minyak mentah global, serta adanya kebijakan pemerintah menggratiskan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara di bandara.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.

Beberapa kegiatan kolaborasi Bank Indonesia dengan TPID dalam menjaga inflasi di wilayah Jambi, diantaranya penyelenggaraan kegiatan High Level Meeting yang ditindaklanjuti kegiatan pasar murah di Kota Jambi dan Kabupaten Bungo, penyaluran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) 1.000 bibit cabai merah kepada Kelompok Wanita Tani, penyerahan dan penanaman 10.000 bibit cabai merah kepada Korem 042/Garuda Putih dalam rangka pre-event GNPIP, bantuan sarana dan prasarana demplot cabai merah seluas 1 hektar kepada SMK-PP Negeri Jambi, pencanangan gerakan satu juta cabai merah di seluruh Kabupaten Bungo, dan beberapa kegiatan lainnya sebagai upaya dan kolaborasi bersama dalam stabilisasi harga di Provinsi Jambi," tukasnya. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya