OJK Catat Perkembangan Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif

Kinerja sektor Jasa Keuangan (SJK) di Provinsi Jambi tumbuh positif pada Oktober 2023.

Reporter: Rifky | Editor: Admin
OJK Catat Perkembangan Jasa Keuangan di Provinsi Jambi Tumbuh Positif
OJK

KOTAJAMBI, INFOJAMBI.COM - Kinerja Sektor Jasa Keuangan (SJK) di Provinsi Jambi tumbuh positif pada Oktober 2023. Fungsi intermediasi berjalan baik. Profil risiko terjaga, sejalan dengan tingginya aktivitas ekonomi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jambi mencatat, pertumbuhan ekonomi Jambi Triwulan III tahun 2023 tumbuh 2,59 persen dari triwulan sebelumnya. Inflasi masih terkendali, 2,43 persen (yoy), berada di bawah inflasi nasional yang 2,56 persen.

Baca Juga: OJK Catat Likuiditas dan Permodalan Lembaga Jasa Keuangan Tetap Baik

OJK Jambi terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder, menjalankan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), di Desa Wisata Kampung Laut, Tanjungjabung Timur. 

OJK Jambi juga selalu menjaga aspek perlindungan konsumen, memberi edukasi kepada mahasiswa, guru dan dosen, layanan SLIK, dan pengaduan konsumen di Kabupaten Bungo dan Kota Jambi.

Baca Juga: Pengamat : Tak Harus Tunggu 2023, Semua UUS Sudah Spin Off

Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata menjelaskan, kinerja intermediasi Bank Umum (BU) di Provinsi Jambi cenderung stabil dan tumbuh. Pada Oktober 2023 kredit tumbuh 5,54 persen yoy menjadi Rp.49,08 triliun.

Kredit konvensional tumbuh 4,19 persen yoy menjadi Rp.44 triliun, dan pembiayaan syariah tumbuh 18,79 persen menjadi Rp.5,08 triliun.

Baca Juga: BTPN Wow! Dorong Perluasan Akses Keuangan

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 3 persen yoy, dengan pertumbuhan terbesar DPK perbankan syariah yang meningkat 8,41 persen yoy menjadi Rp.3,59 triliun, diikuti DPK perbankan konvensional yang tumbuh positif 2,56 persen yoy menjadi Rp.41,52 triliun.

Yudha memaparkan, Loan to Deposit Ratio (LDR) BU pada Oktober 2023 tercatat 108,80 persen, lebih tinggi dari LDR BU nasional 85,08 persen.

Sementara kualitas kredit masih terjaga, dengan rasio NPL 1,94 persen, berada di bawah rasio NPL nasional 2,39 persen. 

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit BU di Jambi masih didominasi oleh konsumsi, 43,29 persen, diikuti modal kerja 31,37 persen, dan investasi 25,34 persen. 

Berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat 45,71 persen, dan non-UMKM 54,29 persen. 

Ini sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor bukan lapangan usaha-rumah tangga (termasuk multiguna) sebesar 29,70 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 26,10 persen, serta perdagangan besar dan eceran 17,14 persen.

Hal yang sama pada kinerja intermediasi BPR di Jambi mengalami pertumbuhan kredit pada Oktober 2023 sebesar 13,54 persen (yoy) menjadi Rp.1.085,46 miliar, dan DPK tumbuh 13,49 persen (yoy) menjadi Rp.944,16 miliar.

LDR BPR di Jambi pada Oktober 2023 tercatat 82,49 persen, dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL 15,11 persen.

Porsi kredit Modal Kerja sebesar 53,63 persen dari total penyaluran kredit, diikuti investasi 30,23 persen dan konsumsi 16,15 persen. 

Porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat 82,43 persen dan non-UMKM 17,57 persen. Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi, 24,51 persen, diikuti sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 18,69 persen.

Pada industri Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), kinerja pada Oktober 2023 menunjukkan pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan 35,84 persen (yoy). 

Sejak berdiri pada 2019 sampai Oktober 2023, Koperasi LKMS Bank Wakaf Mikro Ponpes As'ad (BWM Ponpes As'ad) telah menyalurkan dana Rp.2,15 miliar kepada 1.220 nasabah dengan NPF sebesar 12.21 persen.

Untuk kinerja industri asuransi, terdapat kenaikan premi asuransi, didominasi premi asuransi umum konvensional 202,39 persen (yoy), dengan total premi Rp.619 miliar. Asuransi jiwa konvensional juga naik 10,53 persen (yoy), dengan total premi Rp.467 miliar.

Premi asuransi umum syariah meningkat 11,62 persen (yoy), sedangkan asuransi jiwa syariah turun 73,53 persen (yoy).

Kinerja perusahaan pembiayaan di Jambi tumbuh positif, dengan penyaluran pembiayaan Rp.8,94 triliun, meningkat 18,55 persen yoy dengan Non-Performing Financing (NPF) meningkat di angka 1,91 persen. 

Kenaikan penyaluran pembiayaan di Jambi tidak diikuti peningkatan jumlah kontrak pembiayaan. Terdapat penurunan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 897.485 kontrak atau turun 12,73 persen (yoy).

Sementara itu, industri modal ventura turun 6,20 persen (you) menjadi Rp.97,36 miliar, dan rasio NPF meningkat 0,57 persen (yoy) menjadi 5,30 persen.

Pada sektor dana pensiun, menunjukan pertumbuhan positif. Tercermin dari total aset tumbuh 7,18 persen (yoy) menjadi Rp.217,26 miliar, dan total investasi meningkat 2,25 persen menjadi Rp.202,58 miliar.

Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dengan identitas dari Provinsi Jambi terus meningkat. Pada Oktober 2023 jumlah investor tercatat 114.141 Single Investor Identification (SID), meningkat 20,37 persen.

Namun, jumlah transaksi saham pada Oktober 2023 tercatat Rp.1.053,42 miliar, atau turun 32,30 persen.

Selanjutnya, nilai penjualan reksa dana, yang dilakukan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) pada Oktober 2023 tercatat Rp.107, 16 miliar atau meningkat 66,66 persen.

Meskipun di Provinsi Jambi belum ada perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi terus berkolaborasi dengan stakeholder memberi edukasi untuk mendorong pelaku usaha memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal.

Dengan mendorong pelaku usaha menjadi emiten, tata kelola perusahaan akan lebih transparan dan dapat meningkatkan permodalan perusahaan. ***

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya