INFOJAMBI.COM — Sudah menginjak di usia 18 Tahun Teater Tonggak “menggali, mengembang, lestari jati diri” dalam kancah dunia perteateran di Jambi. Teater Tonggak tidak berhenti untuk berkarya dan berkreatifitas dengan riset di lingkungan masyarakat yang juga terus dilakukan.
Tidak hanya itu, Teater Tonggak merasa peduli dan terus berupaya memupuk kepedulian semua pihak akan kehidupan seni terutama untuk generasi penerus karena juga bagian dari dunia pendidikan.
“Kami tidak berhenti ingin terus melakukan proses untuk menghasilkan karya seni, dengan segala keterbatasan yang kami miliki tidak membuat kami jauh dalam menghasilkan karya,” ungkap Dedy Purwandi, Ketua Teater Tonggak Jambi.
Dengan tajuk Suluk Bambu, Teater Tonggak mengemas beberapa kegiatan yaitu berupa Pameran Instalasi dari Bambu, Pertunjukkan Instalasi berupa teaterikal, musikalisasi puisi, pembacaan puisi, Demo Seni rupa, dan Workshop Teater yang rencananya akan mendatang Tokoh teater asal Bandung Jawa Barat.
Dari berbagai sumber yang dikutip secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan eksoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk mengenal diri, memahami esensi kehidupan, pencarian tuhan, dan pencarian kebenaran sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan.
Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya “Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu)”
Suluk Bambu dimaksud sebagai ajang silaturahmi dan komunikasi para seniman, sehingga dapat meningkatkan nilai-nilai persaudaraan, selain itu Teater Tonggak juga ingin Meningkatkan rasa peduli terhadap sesama serta memberikan spirit tersendiri.
Kegiatan tersebut berlangsung di arena terbuka Taman Budaya Jambi (TBJ) atau Gos Kambang, di kawasan Sungai Kambang, Telanaipura, Kota Jambi, rencananya dilaksanakan tanggal 10 sampai 12 November 2017, seluruh pergelaran akan ditampilkan malam hari mulai pukul 20.00 Wib.
“Untuk pameran tentunya selama tiga hari baik instalasi bambu, seni rupa lainnya, rencana juga ada pameran karya-karya Sakti Alam Watir, kalau pertunjukkan khusus di malam hari. Sedangkan workshop kita tentukan nanti waktunya, agar bisa diikuti pelajar dan mahasiswa yang berminat,” jelas Hendry Nursal, Ketua Pelaksana Suluk Bambu.
Dalam kesempatan ini Hendry juga menginformasikan bahwa Suluk bambu Teater Tonggak, terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya apapun alias gratis bagi penonton.
“Gratis tidak ada tiket masuk, rencananya kita juga akan ada lomba Swafoto atau Selfie terbaik yang di posting via Instagram dapat hadiah menarik dari Teater Tonggak,” pungkas Hendry (*)
Baca Juga: PPS XIX se-Sumatera dan Sumatera Biennale Simpul 3 Resmi Dibuka
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com