Laporan Bambang Subagio
dr. Herli Wirasupana (foto Bambang Subagio)
Baca Juga: Dua Hari Jelang Fase Armuzna, 86 Jemaah Haji Indonesia Wafat
INFOJAMBI.COM - Tiga kali berangkat ke tanah suci, dr. Herli Wirasupana (70) mengaku terkesan dengan pengalaman berhaji di tahun 2018. Ibadah haji pertama tahun 1992 dan tahun 2005 kalikeduanya.
Pensiunan dokter puskesmas di Bandung ini bersama 409 jemaah lainnya, tergabung di Kloter JKS-005. Dua kali berhaji sebelumnya, ia diberangkatkan sebagai petugas kesehatan yakni Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
“Mungkin bagi sebagian orang angka 13 sial, bagi saya malah keberuntungan,” ujar dr. Herlita menuju Bandara King Abdulaziz Jeddah untuk pulang ke Tanah Air, Selasa (28/8/2018).
Sebagai jemaah yang sudah berhaji tiga kali, ibu dua anak dan nenek satu cucu ini punya kesan tersendiri. “Tahun ini pelayanan yang diberikan luar biasa. Pertama kali dulu tahun 1992 kami masih tidur di lantai, 2005 sudah ada kasur tipis, dan sekarang kasurnya empuk,” katanya di Hotel Luluat Al Hasyimiyah, Aziziyah Syimaliah, Makkah.
Pelayanan positif lainnya yakni masalah katering sangat memadai, enak dan higienis. Sementara pelayanan kesehatan, menurutnya juga sangat mumpuni. “Bagus, di tiap kloter, sektor hingga Makkah dan Madinah ada klinik kesehatannya, bagus,” ujarnya.
Kondisi pelayanan 2018 ini kata Herlia, berbeda berbeda dengan yang dialaminya saat 1992 atau 2005. “Jumlah petugas waktu itu sangat minim, kalau sekarang sudah cukup, membuat jemaah tenang,” urainya.
Namun Herlia juga tetap masih ada yang perlu ditingkatkan atau dibenahi. “Di Mina, kami berdesak-desakan, tapi ya kondisinya sementara seperti itu. Tapi saya salut sekali atas pelayanan haji Indonesia tahun ini, luar biasa!, ” ujarnya.***
Editor Wahyu Nugroho
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com