Penyebab Banjir di Kerinci dan Sungai Penuh, dari Fenomena El Nino, Sedimentasi hingga Semrawutnya Pengelolaan Sampah

BANJIR yang terjadi saat ini di beberapa wilayah di Indonesia akibat tingginya intensitas curah hujan harian, rata-rata > 100 mm/hari atau > 20 mm/jam.

Reporter: - | Editor: Admin
Penyebab Banjir di Kerinci dan Sungai Penuh, dari Fenomena El Nino, Sedimentasi hingga Semrawutnya Pengelolaan Sampah
Yazzer Arafat ST MT

Saat ini, sampah yang dihasilkan Kota Sungai Penuh mencapai 25-30 ton/hari. Produksi sampah di Kabupeten Kerinci 120 ton/hari. Maka total sampah yang diproduksi dari 2 wilayah itu 150 ton/hari. Kedua wilayah ini belum memiliki sistim pengelolaan sampah TPA yang resmi, ataupun TPA Regional, untuk melakukan pengelolaan sampah Sistim 3R (Reduce, Recycle dan Reuse).

 

Baca Juga: Rekor Tertinggi, Indonesia Dilanda 1.985 Bencana Selama 2016

Sampak menumpuk di sungai
Sampak menumpuk di sungai

Dari beberapa ulasan dan hasil identifikasi di lapangan, beberapa hal perlu dilakukan. Upaya secara komprehensif dan melibatkan semua stakeholder terkait, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota adalah:

A. Secara struktural 
• Melakukan peninjauan kembali perizinan bagi pengusaha penambang Galian C, sehingga memiliki pola yang terencana dan terkendali dalam melakukan eksploitasi Galian C
• Upaya reboisasi untuk mengembalikan fungsi hidrogis DAS yang telah mengalami deforestasi.
• Memperbaiki sistim drainase lingkungan maupun drainase perkotaan
• Meriview Perencanaan Sungai Batang Merao 2017 
• Membangun kolam-kolam retensi pada daerah parkir air
• Mengurangi betonisasi/aspal pada permukaan jalan lingkungan, sebaiknya menggunakan paving blok yang dapat menyerap air hujan.
• Melakukan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan/penyempitan, namun tetap harus melakukan kajian terlebih dahulu
• Membangun TPA sampah secara regional maupun mandiri

Baca Juga: Banjir Ancam Warga Pinggir Sungai Batanghari

B. Secara Non Struktural
• Pengaturan Tata Guna Lahan dengan menerapkan berdasarkan RTRW
• Pengendalian pengembangan permukiman; upaya pemindahan lokasi bangunan beresiko tinggi, peningkatan elevasi lantai bangunan di atas peil banjir dll.
• Peramalan dan Peringatan Dini Banjir
• Pemberdayaan masyarakat dengan membangun kepedulian masyarakat untuk mengetahui tindakan yang dilakukan secara efesien.

 

Baca Juga: Banjir Sungai Tantang Sudah Surut

Sampak dibuang sembarangan
Sampak dibuang sembarangan

 

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya