Peran Masyarakat melalui Bank Sampah Ciptakan Peluang Baru dengan Pendekatan Sirkular Ekonomi

Cerita sampah di Indonesia tidak pernah selesai. Selalu meninggalkan pekerjaan rumah bagi setiap generasinya.

Reporter: AM | Editor: Doddi Irawan
Peran Masyarakat melalui Bank Sampah Ciptakan Peluang Baru dengan Pendekatan Sirkular Ekonomi
Komitmen bersama stakeholder lingkungan dalam Pilot Project Community Development Bank Sampah di Kota Metro | foto : ccep

Penanganan sampah yang belum tepat akan menghasilkan gas rumah kaca berbahaya dan berkontribusi pada perubahan iklim. Tempat pembuangan sampah padat merupakan sumber emisi metana terbesar ketiga, dapat mengganggu estetika kota, polutan hasil dekomposisi, pencemaran air, dan pencemaran tanah akibat sampah tidak dikelola dengan baik, dan juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Para inisiator Pilot Project Community Development Bank Sampah memiliki ambisi mewujudkan Kota Metro yang bersih dan berkelanjutan, mengurangi beban timbunan sampah di TPA Karang Rejo dan menjadikan inisiatif ini sebagai penggerak ekonomi sirkular di masyarakat.  

Baca Juga: Insinerator LB3 Senamat, Sumber 'Cuan' Baru Pemprov Jambi, Disaat APBD Defisit Rp 400 Miliar.

Melalui program Pilot Project Community Development Bank Sampah, CCEP Indonesia bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, mengajak masyarakat mulai membangun gerakan “Pilah Sampah dari Rumah” melalui pembekalan dan pelatihan, studi tiru dan dilanjutkan dengan kegiatan riset, pendampingan, penguatan kelembagaan bank sampah dan konsultasi setiap bulan hingga akhir tahun ini. 

Tahun pertama Pilot Project Community Development Bank Sampah dan pendampingan masyarakat sepanjang tahun 2022 dilakukan di 5 kecamatan di Kota Metro, yaitu Metro Selatan, Metro Barat, Metro Utara, Metro Pusat dan Metro Timur, diikuti 22 Bank Sampah PKK, melibatkan 1.155 nasabah Bank Sampah PKK dari 22 kelurahan. Kegiatan ini mencatatkan total sampah yang terpilah sebanyak 22.828 kilogram. 

"Kemasan produk pasca konsumsi bernilai ekonomi tinggi ini menjadi motivasi mulai melakukan pemilahan sampah bersama warga. Sampah organik yang membutuhkan pengolahan, kami jadikan tambahan pendapatan Bank Sampah,” ungkap Mulyadi, tokoh masyarakat dan penggiat lingkungan serta pengelola Bank Sampah di Kelurahan Hadimulyo Timur, Rabu (4/1/2023).

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya