INFOJAMBI.COM - SKK Migas - PetroChina International Jabung Ltd terus melakukan pelatihan dan sosialisasi pembuatan cairan Eco Enzyme kepada para pelajar di sekolah-sekolah di wilayah operasional.
Kali ini kegiatan dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tanjungjabung Timur (Tanjabtim). Sekolah ini memang menjadi target pelatihan.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
Mulyono Eko, perwakilan dari PetroChina International Jabung Ltd mengatakan, SKK Migas - PetroChina International Jabung bekerja sama dengan Komunitas Eco Enzyme Jambi memperkenalkan kepada peserta didik di sekolah-sekolah tentang cara mengolah sampah dapur atau sampah organik yang ada di sekitar untuk dijadikan cairan Eco Enzyme.
“SLB menjadi sasaran karena anak-anak didik berkebutuhan khusus ini pun harus kita perkenalkan sejak dini. Kami tidak memandang itu suatu kekurangan, tapi merupakan suatu kelebihan," katanya.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
Untuk pemberian materi memang agak berbeda dengan kegiatan sebelumnya. Karena di SLB ini para siswanya perlu ada pendampingan dari para gurunya, untuk menerangkan apa yang disampaikan pemateri.
“Kami minta pendampingan dari instrukturnya, seperti bahasa isyarat, agar apa yang disampaikan bisa dimengerti oleh para peserta," ungkap Eko.
Baca Juga: 500 Anak SD se-Tanjabtim Dapat Lagi Bantuan PetroChina
Eko berharap dengan diberikan pelatihan pembuatan cairan Eco Enzyme kepada anak-anak sekolah, agar mereka dapat menjadi penggerak lingkungan, terutama di lingkungan tempat tinggal dengan memanfaatkan limbah-limbah sampah organik.
Kasubbag Tata Usaha SLB Negeri Tanjungjabung Timur, Amiruddin, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SKK Migas - PetroChina International Jabung yang telah mengadakan kegiatan ini di sekolahnya.
Menurut Amiruddin, pelatihan ini sangat memberi manfaat, terutama kepada siswa siswi di sekolahnya yang memiliki kebutuhan khusus, dengan harapan mereka bisa menerapkan di kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kedepan kegiatan ini bisa dilaksanakan lagi oleh PetroChina, baik itu Eco Enzyme maupun pelatihan-pelatihan lainnya," ungkap Amiruddin.
Rafiqatul Fauzah, siswi kelas XI SLB Negeri Tanjungjabung Timur, merasa senang sekali dengan adanya kegiatan pelatihan ini. Dia mengaku diajarkan bagaimana mengolah sampah dapur, seperti kulit buah dan sampah sayuran untuk dijadikan cairan Eco Enzyme.
“Saya jadi tahu cara membuatnya. Sayur-sayuran bisa jadi Eco Enzyme, buah-buahan bisa jadi Eco Enzyme. Jadi semuanya bisa diolah jadi Eco Enzyme. Di rumah saya mau praktekan dan bisa mengajarkan ke kawan dan orang tua," ucapnya.
Wimi Apriska, salah satu guru pendamping mengaku, pendampingan yang dilakukan kepada siswa berkebutuhan khusus tidaklah terlalu sulit, karena pelatihannya menarik dan cukup simpel untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Anak-anak ini di asrama juga makanannya buah-buahan dan sayur-sayuran. Jadi bahan-bahannya mudah didapat.
“Kalau komunikasi dengan mereka tidak ada kesulitan, karena memang kami sudah terbiasa berinteraksi dengan mereka," sebut Wimi. ***
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com