Dikatakan, ada 3 poin yang mau dikejar dari program reintegrasi melalui pendekatan pemberdayaan berkelanjutan. Yakni, psikologi, peningkatan pengetahuan, dan keterampilan.
“Roadmap kita 5 tahun. Sekarang sebenarnya masuk tahun ke-6 karena sempat berhenti akibat ada wabah Covid-19 di tahun 2020,” ujarnya.
Baca Juga: SKK Migas Gelar Sosialisasi dan Media Kompetisi 2016
Kenapa psikologi yang dihadirkan? Diharapkan, saat warga binaan bebas dan keluar dari lapas, secara mental mereka siap untuk terjun lagi ke masyarakat dengan berbagai stigma yang bakal mereka hadapi.
Pada program reintegrasi ini, bebernya, Pertamina EP Jambi Field menghadirkan kelompok batik di awal program untuk peningkatan keterampilan.
Baca Juga: SKK Migas – PetroChina Raih CSR Award 2016
“Tapi pelatihan yang kita berikan bukan hanya batik, tapi juga manajemen kelompok, public speaking, manajemen keuangan, dan lainnya, termasuk secara psikologis mereka,” ujarnya.
Jadi, katanya, tujuan utama bukan tentang batik, tapi itu jalan awal untuk tujuan yang lebih besar yakni agar warga binaan bisa bertahan hidup setelah keluar dari lapas.
Baca Juga: Wagub Harap Kerjasama dengan SKK Migas Semakin Baik
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com