SAROLANGUN - Masyarakat sarolangun makin resah dengan Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin ( PETI) yang ada di Kabupaten Sarolangun. Pasalnya, dampak aktivitas PETI mengakibatkan kondisi Air sungai sangat memprihatinkan, apalagi di saat musim kemarau nantinya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sarolangun, Thabroni Rozali saat dikonfirmasi mengatakan, akan menindak lanjuti aktifitas PETI di Kabupaten Sarolangun dalam waktu dekat ini dengan menggelar razia gabungan bersama.
" Dalam tahun ini, yang baru kita lakukan baru sebatas sosialisasi, bahwa aktifitasnya sudah merusak lingkungan dan sangat membahayakan pekerjanya sendiri. Sementara untuk melakukan razia aktifitas PETI sendiri belum ada," kata Sekda.
Namun, kata Sekda, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak aparat penengak hukum agar dapat melakukan razia secara bersama- sama. Pasalnya, razia PETI sendiri tidak bisa dilakukan oleh pihak Pemkab.
"Kalau di Pemkab Sarolangun kan, untuk penertiban aktifitas PETI diserahkan dengan Satuan Polisi Pramog Praja (Sat Pol PP). Tapi sepertinya tidak mungkin dilakukan kalau hanya sebatas Sat Pol PP. Karna sebelumnya saat dilakukan razia, anggota Satpol PP malah dilempari saat menggelar razia, sehingga tidak bisa dilanjutkan,"akunya.
Sementara untuk dana melakukan razia PETI sendiri, Sekda mengakui sudah menyiapkan dana tersebut. Hanya saja, dirinya lupa berapa angka dana yang disiapkan.
"Untuk dana razia PETI sudah dianggarkan di APBD murni tahuh 2017 ini. Hanya saja saya lupa berapa anggaran yang disediakan,"paparnya.
Terpisah, Angga warga Kecamatan Batang asai, Kabupaten Sarolangun mengatakan, bahwa rencana Pemkab Sarolangun untuk melakukan razia aktifitas PETI hanya sekedar geretak sambal saja. Pasalnya, sejak dari tahun 2012 lalu aktifitas PETI sudah marak dan belum ada tindakan tegas dari pihak Pemkab.
"Kalau niat nya mau memberantas, kenapa tidak dari tahun- tahun sebelumnya. Di Kecamatan Batang Asai ini sejak tahun 2012 sudah marak sampai sekarang. Tapi tidak ada tindakan tegas yang di ambil dari Pemerintah dan aparat,"sebutnya.
Selain itu, menurutnya, aktifitas PETI tidak dapat diberantas karna memang banyak milik pejabat dan sudah setoran dengan aparat penegak hukum.
"Kalau pun ada razia , saya rasa sifatnya hanya seremonial saja. Sebab, pelaku PETI yang menggunakan alat berat itu punya pejabat semua. Kalau masyarakat yang mencari makan hanya mendulang, jadi tidak merusak aliran sungai," tandasnya. (infojambi.com)
Laporan : Rudy Ichwan
Baca Juga: Polisi dan TNI Musnahkan Dompeng Lagi, Ahhhh.....
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com