KUALATUNGKAL — Warga Kelurahan Kampung Nelayan, Tungkal Ilir, Tanjabbar, mengeluhkan infrastruktur jalan dan jembatan yang kondisinya lapuk dan hancur karena dimakan usia.
Ratusan warga yang umumnya dari Suku Bugis ini kini khawatir. Apabila tidak segera diperbaiki, akan mengancam keselamatan penduduk sekitar. Sebagian besar jalan di Kampung Nelayan berbentuk jembatan.
Firman, warga sekitar, mengatakan, tiang-tiang pondasi beberapa jembatan, sudah lapuk berkarat, keropos dan rawan ambruk. Dibutuhkan perbaikan segera untuk menghindari hal tidak diinginkan.
Warga berharap pemerintah cepat melakukan perbaikan, agar tidak berdampak pada penurunan ekonomi. Mereka merasa selama ini Kampung Nelayan masuk kategori kampung tertinggal, lantaran kondisi infrastrukturnya buruk.
"Selama ini kami masuk kategori tertinggal. Seiring program akan dijadikannya wilayah ini kampung percontohan dan kampung wisata kuliner bahari, semoga menjadi awal perubahan bagi Kampung Nelayan,” kata Firman.
Dari aspek ketersediaan pelayanan publik, terutama jalan dan jembatan, Kampung Nelayan sangat ketinggalan. Berada di atas sungai atau bibir sungai, sebagian besar jalan berbentuk jembatan beton dan kayu.
“Selebihnya jalan tanah dan beraspal, tapi sebagian besar rusak, akibat erosi pasang surut," jelas Firman.
Salah satu contoh, jalan jembatan kayu sepanjang 50 meter, di Lorong Haji Ibrahim, RT 09. Kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan dapat dikatakan tak layak.
Demikian juga di beberapa jalan kayu penghubung antara jalan induk. Kondisi ini mengancam keselamatan, terlebih bagi anak-anak. Jembatan dan Jalan Bawal, dibangun 10 Juli 2000. Kondisinya juga lapuk dan keropos. Sudah banyak sempalan. Setidaknya ada tiga ruas yang jebol, bahkan putus.
Bupati Tanjabbar, Safrial MS, mengatakan, tahun ini ada overlay dalam kota dengan anggaran sekitar Rp 6 miliar. Apabila nanti tidak tertangani, akan masuk dalam APBPD Perubahan.
Safrial mengaku masih fokus soal air bersih sampai ke Tebing Tinggi. Tahun depan dia ingin air bersih bisa mengucur ke rumah warga. Infrastruktur jalan tetap diproritaskan.
“Sebagian dana difokuskan ke air bersih. Kami minta bantuan dana dari pusat untuk menutupi kekurangannya,” beber Safrial.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tanjabbar, Apri Dasman, mengatakan, overlay dalam kota tahun 2017 ada lima ruas jalan. Sekarang masih proses persiapan.
Apri menjelaskan, titik-titik lokasi ruas jalan overlay di dalam kota, yakni Jalan KH Dewantara, Jalan Merdeka, Jalan Beringin dan Jalan Majid Brangas.
Overlay tidak masuk untuk wilayah Kampung Nelayan. Jalan Kampung Nelayan masih dalam kategori jalan lingkungan. Untuk overlay dalam kota tahun ini mulai dikerjakan sekitar Juni. (infojambi.com/d)
Laporan : Raini
Baca Juga: Arif Akan Libatkan Perusahaan Perbaiki Jalan Sepintun
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com