Tim terdiri dari berbagai bidang ilmu, seperti arkeologi, komunikasi, geografi dan sebagainya, yang merupakan mahasiswa, dosen dan peneliti.
"Kedatangan kami dalam rangka ekspedisi Sungai Batanghari. Terima kasih kepada Wakil Bupati Batanghari dan sekalian yang hadir, atas penyambutan yang sangat baik. Kami dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi di Direktorat Perlindungan Kebudayaan,” kata Dewi.
Baca Juga: Kapolda Jambi Pantau Debit Air Sungai Batanghari
Dalam beberapa waktu tim ekspedisi akan melakukan perhimpunan data dalam rangka mendukung kawasan cagar budaya nasional di Jambi. Dewi memohon bantuan masyarakat Desa Ramburan Masam.
“Kami akan menginap di sini. Kami mohon izin juga, mungkin teman-teman akan berkeliling di desa ini, karena melakukan observasi dan pengamatan budaya yang ada di Desa Rambutan Masam, khususnya cagar budaya dan objek pemaduan kebudayaan,” kata Dewi.
Baca Juga: Kapolda Jambi Cek Ketinggian Air Sungai Batanghari
Desa Rambutan Masam memiliki 179 Objek Pemaduan Kebudayaan (OPK). Dewi berharap datanya lebih lengkap dengan hasil tim yang dibawanya, kemudian dapat dimasukkan dalam penelitian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
“Tari Ngebeng sudah ditetapkan sebagai WBTB Indonesia,” ujar Dewi.
Baca Juga: Kembalikan Ekosistem Sungai, Pemprov Jambi Canangkan Gerakan Sungai Batanghari Bersih
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com