BKR dan badan perjuangan serta rakyat Indonesia bergerak untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang.
Para pemuda masa pendudukan Jepang sudah terlatih mempertahankan tanah air, sehingga pada umumnya para pemuda sudah terlatih berperang.
Baca Juga: Lomba Gerak Jalan Meriahkan HUT 77 Kemerdekaan RI di Sarolangun
Semua persenjataan pusaka dan sakti dikeluarkan oleh para pejuang untuk menjaga keamanan. Markas dijaga dengan senjata tombak.
Ronda kampung dilakukan dengan sangat ketat. Semua orang yang masuk kampung dicurigai. Begitulah keadaan waktu itu.
Baca Juga: Gandeng JMSI, Walikota Sungai Penuh Luncurkan Gerakan Bagikan 10 Juta Bendera Merah-Putih
Pasukan dilatih oleh orang-orang yang pernah mengikuti latihan Heiho, Kaigun, dan organisasi bentukan Jepang lainnya.
Semangat (seising) yang diajarkan Jepang betul-betul membuat tentara BKR bersuara seperti harimau. Serentak menghujamkan senjata kepada musuh. Sungguh hebat.
Baca Juga: Pemkab Batanghari Gelar Upacara Bendera Peringati HUT 77 Kemerdekaan RI
Setiap anggota memiliki azimat perang, dibekali oleh nenek/datuk berupa ayat-ayat Alquran maupun kemenyan dari keramat Sayang Terbuang.
Ditambah semangat nenek dan datuk yang pernah menyerang Belanda, membuat hati bertambah panas, apalagi mengenang yang gugur dalam melawan Belanda.
BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com