Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Area Batanghari dan Tebo

PROKLAMASI Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, di seluruh pelosok nusantara, disambut gegap gempita.

Reporter: _ | Editor: Syafruddin D
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Area Batanghari dan Tebo
Pejuang Jambi, Husin Saad (kiri) dan A Nasrun (kanan) | foto : ist

Pemerintahan republik di Jambi dikepalai seorang Residen bernama Rd Inu Kertapati (cucu Sultan Thaha). Untuk menghadapi segala kemungkinan, di Sungai Bengkal ditempatkan satu unit seksi III Kompi II pasukan Tentara Republik Indonesia (TNI), dipimpin Letnan Muda M Syukur.

Anggota-anggotanya Bakri, Ismail, Ramli, Chaidir Saad, H Muhammad, seluruhnya berpangkat sersan. Lalu, M Yasir, Rahmad, Ismail Hodeng, Ismail Guru, Ma’ruf, Abdullah berpangkat kopral. Kemudian, Pawiro, Umar, Bakri, Sani, Mahbuk, Bakar Mulya, Husin Rivai, Husin dan Abdullah Kahar, semuanya dengan pangkat prajurit.

Baca Juga: Lomba Gerak Jalan Meriahkan HUT 77 Kemerdekaan RI di Sarolangun

Induk pasukan ini berada di bawah Kompi II Garuda Putih, bermarkas di Muara Tebo, pimpinan Letnan Satu Ramli Umar dari Kesatuan Subsektor 1001/STD. 

Perlu disampaikan, Letnan satu Ramli Umar ini orangnya gagah, kalau berseragam tentara persis seperti opsir (perwira) Belanda. Orangnya putih, tidak kalah dengan opsir Belanda. 

Baca Juga: Gandeng JMSI, Walikota Sungai Penuh Luncurkan Gerakan Bagikan 10 Juta Bendera Merah-Putih

Nah, kalau Letnan muda M Syukur Pidin, orangnya sedikit pendek. Perawakannya bulat kekar, seperti opsir Jepang, apalagi saat masih menjadi opsir kaigun Jepang, pakai pedang samurai panjang, mirip opsir asli Jepang. 

Di samping itu dia berwibawa, tegas dan ramah dengan siapa saja. Dia juga taat pada agama, terakhir menjadi Bupati Sarolangun Bangko. 

Baca Juga: Pemkab Batanghari Gelar Upacara Bendera Peringati HUT 77 Kemerdekaan RI

Beliau disegani anak buahnya. Pergaulan anggota pasukannya dengan rakyat sangat akrab. Kalau tiba masa menuai padi, mereka ikut menuai padi. Masa menanam padi pun mereka ikut baselang nugal, kecuali yang bertugas di pos jaga dan markas.

Kalau baselang nugal ada hiburan joget (tari-tarian dan senandung Melayu). Anak buah Letnan Muda M Syukur Pidin, semua hebat berjoget, kecuali Kopral Ma’ruf (orang Betawi), dia bisa ala ronggeng.

Bersambung ke halaman berikutnya

BERITA KAMI ADA DI GOOGLE NEWS | Ikuti juga Channel WhatsApp INFOJAMBI.com

Berita Terkait

Berita Lainnya